Sabtu, 14 Juni 2025 11:36:20 WIB
Data Keuangan Tiongkok Tunjukkan Pertumbuhan yang Kuat pada Bulan Mei 2025
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Dong Ximiao, Kepala Peneliti Merchants Union Consumer Finance Co., Ltd. (CMG)
Hangzhou, Radio Bharata Online - Data keuangan Tiongkok yang dikeluarkan oleh Bank Rakyat Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC) pada hari Jum'at (13/6) untuk bulan Mei 2025 menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam volume keuangan total dan tingkat pertumbuhan tinggi yang berkelanjutan dalam pembiayaan sosial, yang memberikan dukungan yang kuat bagi ekonomi riil.
Menurut PBOC, pinjaman yuan yang beredar berjumlah 266,32 triliun yuan (sekitar 604 ribu triliun rupiah) pada akhir Mei 2025, naik 7,1 persen dari tahun ke tahun. Dalam lima bulan pertama, pinjaman rumah tangga meningkat sebesar 572,4 miliar yuan (sekitar 1.298 triliun rupiah), sementara pinjaman kepada perusahaan meningkat sebesar 9,8 triliun yuan (sekitar 22.225 triliun rupiah).
M2, ukuran umum pasokan uang yang mencakup uang tunai yang beredar dan semua simpanan, meningkat 7,9 persen dari tahun ke tahun menjadi 325,78 triliun yuan (sekitar 739 ribu triliun rupiah) pada akhir Mei 2025.
M1, yang mencakup uang tunai yang beredar, simpanan giro, dan cadangan nasabah lembaga pembayaran nonbank, mencapai 108,91 triliun yuan (sekitar 247 ribu triliun rupiah) pada akhir Mei 2025, naik 2,3 persen dari tahun ke tahun.
M0, yang menunjukkan jumlah uang tunai yang beredar, mencapai 13,13 triliun yuan (sekitar 30 ribu triliun rupiah) pada akhir Mei 2025, meningkat 12,1 persen dari tahun ke tahun.
Total stok pembiayaan sosial di Tiongkok mencapai 426,16 triliun yuan (sekitar 967 ribu triliun rupiah) pada akhir Mei 2025, menandai peningkatan 8,7 persen dari tahun ke tahun.
Data bank sentral juga menunjukkan bahwa total 10,68 triliun yuan (sekitar 24.221 triliun rupiah) dalam bentuk pinjaman berdenominasi yuan baru diterbitkan dalam lima bulan pertama tahun 2025.
Dalam lima bulan pertama, pembiayaan sosial yang baru ditambahkan berjumlah 18,63 triliun yuan (sekitar 42.250 triliun rupiah), yang merupakan peningkatan 3,83 triliun yuan (sekitar 8.686 triliun rupiah) dari tahun ke tahun.
Para ahli mengatakan peningkatan penerbitan obligasi pemerintah mendorong pertumbuhan pembiayaan sosial yang cepat.
"Tahun ini, penerbitan obligasi pemerintah meningkat pesat, dengan pembiayaan bersih melampaui 3,8 triliun yuan (sekitar 8.686 triliun rupiah) pada kuartal pertama. Ada pula tanda-tanda peningkatan penerbitan obligasi khusus baru oleh pemerintah daerah, dengan penerbitan bulanan mencapai rekor tertinggi untuk tahun ini. Bersama-sama, faktor-faktor ini berkontribusi pada pertumbuhan pesat pembiayaan sosial pada bulan Mei," kata Dong Ximiao, Kepala Peneliti Merchants Union Consumer Finance Co., Ltd.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
