CHONGQING, Bharata Online - Proyek arsitektur terbuka pertama Tiongkok untuk komputasi AI dirilis pada hari Jumat di World Smart Industry Expo 2025 di Chongqing. Proyek kolaboratif ini diumumkan oleh lebih dari 20 perusahaan di industri AI, termasuk produsen chip dan pengembang model bahasa berskala besar.

Inisiatif ini menyediakan model kolaboratif terbuka yang mengatasi berbagai tantangan utama yang dihadapi oleh pengembangan AI di Tiongkok, seperti daya komputasi canggih yang terbatas, biaya tinggi, serta ekosistem perangkat keras dan perangkat lunak domestik yang terfragmentasi, sehingga menciptakan desain yang berpusat pada GPU yang sangat efisien dan terintegrasi erat untuk komputasi AI berskala besar.

Perusahaan tersebut menggambarkan pendekatan baru tersebut sebagai "cara Android" untuk AI, merujuk pada pola pengembangan di mana platform dasar dibuat terbuka dan dapat diakses oleh berbagai perusahaan, seperti bagaimana Android menyediakan sistem operasi inti yang dapat dikembangkan oleh berbagai produsen ponsel.

Alih-alih bergantung pada teknologi milik satu perusahaan, model terbuka ini mendorong beragam pelaku – mulai dari produsen cip hingga pengembang perangkat lunak – untuk bekerja sama dalam platform yang terstandarisasi. Hal ini dapat mempercepat kemajuan teknologi, mengurangi biaya, dan mendorong industri ponsel pintar Tiongkok yang dinamis.

Perusahaan-perusahaan tersebut berencana merilis teknologi di berbagai lapisan AI, termasuk komponen, sistem, infrastruktur, perangkat lunak, dan set data. Langkah ini bertujuan untuk menurunkan hambatan litbang bagi usaha kecil dan menengah.

Produsen superkomputer China Sugon memimpin untuk membuka kemampuan mereka dalam pengoptimalan penyimpanan AI, spesifikasi desain untuk pendinginan cair, dan tumpukan perangkat lunak DeepAI.

Li Bin, wakil presiden senior di Sugon, mengatakan perusahaan memiliki tanggung jawab dan kemampuan untuk membantu membangun ekosistem terbuka ini, seraya menambahkan bahwa mereka telah membangun lebih dari 20 klaster komputasi skala besar selama dekade terakhir, dengan lebih dari 500.000 kartu akselerator dari berbagai merek yang digunakan. (CGTN)