Senin, 4 Agustus 2025 13:24:23 WIB

Lagu Mandarin Terkenal 'Ru Yuan' (Seperti yang Didambakan) Menggema di Langit Kota Jakarta
Indonesia

Eko Satrio Wibowo

banner

Yan Ge, Reporter Media Berbahasa Mandarin, Yinni Shenghuo Zhinan (Panduan Hidup di Indonesia) - Bharata Online

Jakarta, Radio Bharata Online - Di depan Patung Jenderal Sudirman, simbol kemerdekaan perjuangan kemerdekaan Indonesia, China Media Group (CMG) bekerja sama dengan Bharata Online Indonesia mengadakan kegiatan komunikasi interaktif global "Sayap Perdamaian" (Peace-Wings), pada Minggu (3/8) pagi di kawasan Dukuh Atas, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

Acara yang diadakan bertepatan dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) itu sendiri memang bertujuan untuk memperingati 80 tahun kemenangan perang anti-fasis dunia dan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, yang tentunya sejalan dengan semangat Jenderal Sudirman yang berjuang melawan penjajahan.

Dengan tema "Menyerukan Perdamaian, Berdoa untuk Perdamaian", kegiatan ini menggunakan aktivitas "flashmob" yang digemari Generasi Z guna mempromosikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia dan Tiongkok, khususnya generasi muda, untuk menyerukan perdamaian, berdoa untuk perdamaian, dan menghargai perdamaian.

Adapun lagu yang digunakan dalam flashmob adalah "Ru Yuan" (Seperti yang Didambakan). Lagu mandarin itu digunakan sebagai musik latar berekspresi melalui gerakan bertema "Sayap Perdamaian" yang bermakna anti-perang. Lewat tempo cepat yang dipadukan dengan koreografi dan ratusan penari yang enerjik, "Ru Yuan" sukses menyemarakkan CFD dan menggema di langit kota Jakarta.  

Menurut Andy Qiu (Qiu Liefeng), penyanyi dan pencipta lagu Mandarin Indonesia yang membuatkan lirik bahasa Indonesia serta mengaransemen ulang lagu "Ru Yuan" menjadi genre pop rock yang enerjik dan menggugah hati, pemilihan lagu ini untuk acara flashmob "Sayap Perdamaian" bukan tanpa alasan.

Ia mengatakan bahwa lagu "Ru Yuan" merupakan ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia dan Tiongkok, penghargaan terhadap kehidupan damai, dan menyambut masa depan yang indah menuju hari esok yang penuh perdamaian dan persahabatan.

"Di abad ke-21 ini, beberapa belahan dunia masih berjuang untuk melepaskan diri dari penderitaan perang. Melalui acara ini, kami berharap dapat menyerukan perdamaian, berdoa untuk perdamaian, dan menghargai perdamaian di seluruh dunia," ujarnya.

Di sisi lain, reporter Tiongkok bernama Yan Ge dari media berbahasa mandarin Yinni Shenghuo Zhinan (Panduan Hidup di Indonesia), mengungkapkan bahwa dirinya tak menyangka kalau lagu "Ru Yuan" begitu populer di Indonesia.

"Sejujurnya, saya tidak menyangka akan mendengar lagu "Ru Yuan" di jalanan Jakarta, ibu kota Indonesia. Lagu ini sangat populer di Tiongkok, tetapi saya tidak menyangka orang Indonesia dan teman-teman juga sangat menyukai lagu ini. Saya melihat mereka juga mengadaptasi tarian untuk lagu ini, yang sangat indah dan energik," ujarnya.

Yan pun berharap bahwa melalui acara "Sayap Perdamaian" ini hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok semakin meningkat, terutama di bidang pendidikan dan budaya. Menurutnya, ikatan kedua negara saat ini terbilang sangat erat, khususnya di bidang ekonomi.

"Saya pikir setelah pertukaran ekonomi dan perdagangan mencapai tingkat tertentu, pertukaran di bidang pendidikan dan budaya harus diperkuat agar masyarakat kedua negara dapat benar-benar memahami budaya masing-masing. Baik itu musik, seni, tari, maupun sejarah antara kedua negara, kita harus memiliki pemahaman yang mendalam. Hanya dengan cara inilah masyarakat kedua negara dapat menjadi sahabat sejati. Saya pikir ekonomi hanyalah permulaan, dan komunikasi serta integrasi di bidang pendidikan dan budaya harus menjadi yang terpenting," jelasnya. 

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner