Jumat, 2 Oktober 2020 22:12:57 WIB

Kepala Insinyur Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) Li Jiguang

Indonesia

Adelia Astari

Kepala Insinyur Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) Li Jiguang, pada Kamis (1/10), mengatakan bahwa 42 penjaga perdamaian Tiongkok turut membantu pembersihan pelabuhan Beirut yang diguncang ledakan besar pada awal Agustus lalu.

"UNIFIL telah mengerahkan sekitar 150 penjaga perdamaian dan 80 unit mesin, sementara Tiongkok mengirimkan 42 penjaga perdamaian dan 18 unit mesin, yang menjadikan Tiongkok sebagai penyumbang terbesar dalam misi ini," sebut Li kepada Xinhua.

Ia menjelaskan bahwa misi tersebut termasuk mendaur ulang baja dan membersihkan area tersebut, serta memperbaiki gedung kementerian luar negeri dan struktur bangunan sipil yang berusia 100 tahun di sekitarnya.

Li mengatakan kepada Xinhua bahwa salah satu tantangan yang dihadapi pasukan UNIFIL dalam pekerjaan mereka adalah bahan kimia di lapangan yang merupakan ancaman terbesar bagi kesehatan para penjaga perdamaian.

"Kita perlu memakai masker dan baju pelindung untuk melindungi diri kita sendiri," ungkapnya.

Sementara itu, Komandan Satgas UNIFIL Jean Fenon, mengatakan bahwa tantangan terbesarnya adalah kerusakan parah dan jumlah puing yang perlu dibersihkan.

Fenon menjelaskan bahwa banyak negara telah berkontribusi dalam misi ini, termasuk Tiongkok, Prancis, Spanyol, Kamboja, dan yang lainnya, selama sekitar dua pekan ke depan. "Semua negara sedang bekerja sebagai satu tim," imbuhnya.

Dua ledakan besar yang mengguncang pelabuhan Beirut pada 4 Agustus lalu, menghancurkan sebagian besar kota tersebut ketika Lebanon sudah terguncang di bawah krisis ekonomi dan keuangan terburuk dalam sejarah negara itu.

Sumber:https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1382281118642348&id=409448779258925

Komentar