Guangdong, Bharata Online - Program transit bebas visa 240 jam Tiongkok telah diperluas ke lima pelabuhan masuk tambahan di Wilayah Teluk Raya Guangdong-Hong Kong-Makau, yang semakin memudahkan masuknya wisatawan asing ke negara tersebut.
Kelima pelabuhan tersebut masing-masing terletak di Guangzhou, Hengqin di Zhuhai, dan Zhongshan, bersama dengan Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau dan Stasiun Kowloon Barat dari Jalur Kereta Ekspres Guangzhou-Shenzhen-Hong Kong.
Kebijakan baru ini, yang berlaku efektif mulai Rabu (5/11), akan meningkatkan jumlah total pelabuhan masuk yang memenuhi syarat untuk transit bebas visa 240 jam dari 60 menjadi 65.
Pada Rabu (5/11) pagi, Stasiun Kowloon Barat dari Jalur Kereta Ekspres Guangzhou-Shenzhen-Hong Kong menerima banyak wisatawan asing. Johnstone Gordon Robert dari Inggris menjadi wisatawan pertama di pelabuhan tersebut yang mendapatkan manfaat dari kebijakan transit bebas visa yang baru, saat ia memulai tur 10 hari di Tiongkok.
"Begitu saya tiba di pelabuhan, semua orang sangat ramah dan membantu. Mereka membuat seluruh proses sangat, sangat lancar. Pengalamannya sangat mudah dan cepat. Saya akan mengunjungi Guangzhou dan di sana saya akan melihat beberapa distrik bersejarah dan mencoba beberapa makanan Kanton," kata Robert.
"Biasanya kami terbang dari Jakarta, Indonesia, ke Hong Kong. Kami akan ke Makau, dan transit melalui Shenzhen (di Tiongkok selatan) untuk berbelanja. Hari ini seluruh prosesnya cukup cepat. Dan kebijakan baru ini sangat bagus. Fantastis," kata Sastromidjojo Subroto, seorang turis Indonesia.
Selain itu, lima pelabuhan masuk utama di Shenzhen - Huanggang, Luohu, Liantang, Futian, dan Wenjindu - secara resmi menerapkan teknologi izin pintar pengenalan wajah pada hari Rabu (5/11). Berdasarkan pengumuman dari Administrasi Imigrasi Nasional, pelancong berusia 14 tahun ke atas, yang memiliki dokumen identitas yang sah dan memenuhi syarat serta menyetujui pengumpulan dan verifikasi informasi biometrik, dapat memilih untuk menggunakan saluran pintar untuk perjalanan dengan pengenalan wajah.
"Hari ini saya pertama kali mencoba teknologi pengenalan wajah untuk pengurusan bea cukai, dan rasanya sangat menyenangkan. Sebelumnya, mengambil dan memindai dokumen sangat merepotkan dan memakan waktu. Sistem pengurusan perbatasan pintar yang didemonstrasikan hari ini menawarkan kemudahan dan efisiensi yang signifikan," ujar Chen Liwen, wisatawan lainnya.