Senin, 11 Agustus 2025 16:52:3 WIB

Kesuksesan Model Pariwisata di Wilayah Tiongkok Timur Dorong Revitalisasi Pedesaan
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Shen Yan, Wirausahawan Lokal (CMG)

Huzhou, Radio Bharata Online - Kabupaten Deqing, yang terletak di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, telah mengembangkan model pariwisata yang sukses, memadukan keindahan alam kawasan dengan pengalaman homestay yang lebih baik, mendorong pertumbuhan ekonomi dan revitalisasi pedesaan.

Pada tahun 2024, Deqing menghasilkan pendapatan pariwisata lebih dari 33 miliar yuan (sekitar 74,8 triliun rupiah), menandai peningkatan tahunan sebesar tujuh persen. Pada tahun yang sama, kabupaten ini juga menerima 20 juta kunjungan wisatawan, naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Di Kabupaten Deqing, revitalisasi pedesaan berkembang pesat melalui model "ekonomi kecantikan" yang unik. Lokakarya pembuatan pakaian tradisional Hanfu memberdayakan penduduk desa, sementara homestay mewah mengubah desa-desa yang sebelumnya terbengkalai menjadi destinasi wisata yang berkembang pesat.

Shen Yan, seorang wirausahawan lokal, telah mengubah kecintaannya pada budaya tradisional Tiongkok menjadi karier. Ia membuka sebuah lokakarya sembilan tahun yang lalu.

"Kami mengoperasikan studio jahit Hanfu di komunitas lokal kami dengan tim yang terdiri dari lebih dari 20 pengrajin, termasuk penjahit paruh waktu. Banyak dari mereka menyeimbangkan karier siang hari dengan shift malam dan akhir pekan yang fleksibel. Hal ini memungkinkan penduduk desa kami untuk mendapatkan pekerjaan tepat di depan pintu mereka," kata Shen.

Resor yang indah dan menyerupai taman ini dibangun di atas lahan kosong hanya 10 tahun yang lalu. Dulunya, area ini memiliki beberapa peternakan babi, dan air di sini pada dasarnya adalah sungai hitam yang berbau busuk.

Melalui remediasi sistematis, seperti relokasi peternakan, pengerukan lumpur, dan pelebaran jalur air, lanskap yang telah direstorasi kini menarik wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam.

Shen Jiangrong, pendiri Marvel Home-Stay Hotel, telah memainkan peran kunci dalam transformasi ini. Ia menyadari potensi homestay mewah di daerah tersebut.

"Saya kembali pada tahun 2014. Pada tahun 2013, saya mulai memperhatikan banyak orang menelepon untuk menanyakan tentang penyewaan rumah di sini. Harga rata-rata per malam lebih dari 1.000 yuan (sekitar 2,3 juta rupiah). Namun setelah riset yang mendalam, sebagai penduduk asli, saya tahu saya harus merintis homestay butik pertama di desa kami. Pada tanggal 1 Mei 2015, saya meluncurkan sembilan kamar yang dirancang dengan cermat dengan harga di atas 1.300 yuan (sekitar 2,9 juta rupiah) per malam. Permintaan melonjak. Setiap kamar selalu dipesan setiap hari. Mengapa penduduk kota datang ke pedesaan? Bukan hanya untuk menikmati kehidupan pedesaan. Kita harus memadukan aktivitas dengan ketenangan," jelasnya.

"Kebangkitan ini tidak terbatas pada homestay. Anda dapat melihat bahwa hal ini juga telah mendorong perkembangan berbagai restoran berukuran besar di seluruh desa, kafe pedesaan, perkemahan tenda, dan aktivitas berbasis air. Semua bisnis yang beragam ini telah muncul. Apa yang mendorong hal ini? Lapangan kerja di desa," ujar Shen.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner