Kamis, 21 September 2023 9:21:32 WIB

Menurut Buwas

Indonesia

Tribun/Endro

JAKARTA, Radio Bharata Online - Perum Bulog, yang dipimpin oleh Direktur Utama Budi Waseso atau Buwas, telah menegaskan kesiapannya untuk mengimpor 1 juta ton beras dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) guna mengisi cadangan beras pemerintah (CBP).

Buwas menyatakan, bahwa impor dari Tiongkok akan dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Keputusan ini diambil, karena pada triwulan pertama tahun 2024 panen beras di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino, yang berdampak negatif pada produksi beras.

Sementara itu, pemerintah juga berencana untuk menyediakan bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh negeri.

Dalam acara penyaluran bantuan pangan tahap II kepada 500 KPM di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu (20/9), Buwas mengatakan, jika dibutuhkan, bantuan akan disalurkan pada bulan Desember.  Namun Presiden telah menyampaikan rencananya untuk mendistribusikan bantuan beras kembali, pada Januari, Februari, dan Maret. Karena diperkirakan pada periode tersebut, belum ada panen beras yang melimpah, terutama di beberapa wilayah.

Buwas menjelaskan bahwa alasan mengimpor 1 juta ton beras dari Tiongkok adalah karena negara tersebut, telah menawarkan ekspor beras ke Indonesia.

Saat ini stok beras di Perum Bulog mencapai 2 juta ton, dengan 640.000 ton telah disalurkan. Pada akhir tahun, Perum Bulog berencana memiliki cadangan beras sekitar 1,2 juta ton.

Menurut Buwas, Tiongkok telah memastikan kemampuan mereka untuk membantu Indonesia dalam hal pengadaan beras sebanyak itu.

Lebih lanjut Buwas menegaskan, jika Presiden Jokowi menugaskan Perum Bulog untuk mengisi stok CBP, impor akan dilakukan hanya dari Tiongkok, dan tidak dari negara lain seperti yang dilakukan sebelumnya. (TribunNews)

Komentar