Jumat, 20 Juni 2025 12:34:17 WIB

Tiongkok Luncurkan Lokakarya untuk Mengeksplorasi Peran Ganda AI dalam Keselamatan Kimia
Teknologi

Eko Satrio Wibowo

banner

Fernando Arias, Direktur Jenderal OPCW (CMG)

Shanghai, Radio Bharata Online - Tiongkok, bermitra dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia atau Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW), telah meluncurkan lokakarya di Shanghai untuk membahas peran ganda kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan keamanan kimia sekaligus mengurangi risiko terkaitnya.

Pada lokakarya Manajemen Keamanan dan Keselamatan Kimia dan AI Pertama yang dimulai pada hari Selasa (17/6), perwakilan dari negara-negara anggota OPCW berbagi wawasan tentang tantangan yang ditimbulkan AI, baik sebagai alat untuk memperkuat maupun sebagai ancaman potensial terhadap pengendalian senjata kimia global.

"Dunia telah menjadi tempat yang jauh lebih sulit. Ada kurangnya pemahaman antara negara-negara yang sangat penting, dan pada saat yang sama, senjata kimia saat ini dapat dihasilkan dan digunakan dengan cara yang lebih efisien, dengan cara yang lebih murah daripada sebelumnya. Kita membutuhkan organisasi ini lebih dari sebelumnya untuk menghadapi tugas, untuk bekerja sama secara keseluruhan, 193 negara pihak, untuk menghadapi risiko baru, ancaman baru yang didefinisikan dengan sempurna," kata Fernando Arias, Direktur Jenderal OPCW.

"Kami memiliki lebih dari 200 pendaftar, lebih dari 40 orang datang ke Shanghai untuk mengikuti lokakarya ini dan 80 persen dari peserta tersebut berasal dari negara-negara berkembang. Jadi, partisipasi aktif ini merupakan bukti bahwa posisi atau kebijakan Tiongkok terkait AI telah diapresiasi dan didukung secara luas oleh komunitas internasional," ujar Tan Jian, Duta Besar Tiongkok untuk Belanda.

Seorang akademisi Tiongkok menekankan pada acara tersebut bahwa Tiongkok secara aktif mendorong kolaborasi internasional dan tata kelola global dalam AI, yang didukung oleh serangkaian kebijakan dan peraturan yang disesuaikan.

"Kita semua tahu bahwa AI memiliki kegunaan ganda dalam bidang pelarangan senjata kimia. Di satu sisi, AI akan mendorong pengembangan teknologi, tetapi di sisi lain masih menimbulkan beberapa risiko yang sangat serius," tutur Jia Kai, Profesor Madya di School of International and Public Affairs, Shanghai Jiao Tong University.

Fatema Alnaqbi, spesialis TI di Abu Dhabi Hazardous Materials Center, menyoroti peran penting AI dalam meningkatkan kemampuan deteksi.

"Seperti yang Anda ketahui, barang-barang berbahaya itu (dikirimkan) dari negara lain, jadi kita perlu menggunakan AI untuk mendeteksinya secara profesional dan aman," katanya.

Selama lokakarya 4 hari tersebut, para peserta akan menjelajahi Shanghai Chemical Industry Park dan Shanghai University, memperoleh wawasan tentang kemajuan Tiongkok dalam industri kimia cerdas dan ramah lingkungan serta integrasi AI dalam penelitian ilmiah.

Komentar

Berita Lainnya