Selasa, 5 Agustus 2025 13:42:28 WIB
E-Commerce Dorong Pertumbuhan Penjualan Produk Pertanian di Tiongkok dan Tingkatkan Pendapatan Petani
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Luo Yun, seorang petani buah dari Prefektur Aksu, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, barat laut Tiongkok (CMG)
Xinjiang, Radio Bharata Online - Perkembangan e-commerce di pedesaan Tiongkok telah mendorong pertumbuhan penjualan produk pertanian, meningkatkan pendapatan pedesaan, dan mendorong kewirausahaan.
Menurut Kementerian Perdagangan Tiongkok, dari Januari hingga Juni 2025, volume transaksi e-commerce untuk produk pertanian tumbuh sebesar 17,2 persen.
Lonjakan itu didorong oleh semakin populernya siaran langsung (livestreaming), yang memungkinkan petani memamerkan produk mereka dan berinteraksi langsung dengan pelanggan secara daring.
Luo Yun, seorang petani buah dari Prefektur Aksu, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, barat laut Tiongkok, menjual tiga ton buah persik dalam sesi siaran langsung baru-baru ini, menghasilkan penjualan lebih dari 30.000 yuan (sekitar 68,5 juta rupiah).
"Dengan menjual langsung kepada pelanggan melalui platform e-commerce, keuntungan saya meningkat sebesar 30 persen. Di saat yang sama, konsumen dapat membeli buah yang lebih segar dan berkualitas tinggi dengan harga diskon satu hingga dua yuan per kilogram," kata Luo.
Deng Shenglin, yang mengelola lebih dari dua belas hektar kebun buah di Kota Mianyang, Provinsi Sichuan, barat daya Tiongkok, juga merasakan manfaat e-commerce. Dengan dukungan proyek siaran langsung yang didukung pemerintah, Deng mendapatkan ratusan pesanan dalam acara siaran langsung pertamanya.
"Melalui ponsel, saya bisa menjual buah saya ke keluarga-keluarga di seluruh negeri, sesuatu yang tak terbayangkan dengan metode penjualan tradisional," ungkap Deng.
Menurut sebuah laporan industri, penjualan ritel daring produk pertanian di Tiongkok mencapai 679 miliar yuan (sekitar 1.550 triliun rupiah) yang mengesankan pada tahun 2024.
Sektor e-commerce pertanian diproyeksikan akan terus berkembang, dengan perkiraan ukuran pasar melebihi 840 miliar yuan (sekitar 1.917 triliun rupiah) pada tahun 2025 dan melampaui dua triliun yuan (sekitar 4.565 triliun rupiah) pada tahun 2035.
"Perkembangan e-commerce telah memperluas jangkauan produk pertanian dan sepenuhnya memanfaatkan peran konsumsi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Zhou Guangsu, Wakil Presiden Institut Studi Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan di Universitas Renmin Tiongkok.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
