Kamis, 7 Agustus 2025 10:19:15 WIB
Guru Bahasa Inggris di Lhasa Ini Dukung Pembelajaran Personal untuk Persiapkan Siswa Hadapi Masa Depan
Sosial Budaya
Eko Satrio Wibowo

Norbu Dramdu, mantan guru sekolah negeri dan pendiri lembaga pelatihan bahasa Inggris "Dreamer Education" pada tahun 2013 (CMG)
Lhasa, Radio Bharata Online - Seorang guru bahasa Inggris di Lhasa, ibu kota Daerah Otonomi Tibet, barat daya Tiongkok, berbagi wawasan dengan China Global Television Network (CGTN) tentang cara membuka potensi pembelajaran bahasa siswa dan mempersiapkan mereka untuk peluang di masa depan.
Norbu Dramdu, mantan guru sekolah negeri dan pendiri lembaga pelatihan bahasa Inggris "Dreamer Education" pada tahun 2013, menekankan peran bahasa Inggris dalam mengimbangi perkembangan pesat Tibet.
"Anda seharusnya melakukan apa yang Anda kuasai. Dan saya rasa saya cukup mahir berbahasa dan saya cepat belajar ketika mempelajari suatu bahasa. Bahasa sangat penting, terutama bagi Tibet (Xizang) yang perkembangannya begitu pesat. Jadi, saya pikir kita membutuhkan bahasa," ujarnya.
Norbu percaya bahwa skor yang lebih tinggi seharusnya bukan tujuan utama bagi guru dan siswa. Sebaliknya, ia menganjurkan untuk berfokus pada identifikasi dan pengembangan bakat individu dalam berbagai aspek pembelajaran bahasa Inggris.
"Saya pikir lebih penting untuk mengetahui potensi mereka. Misalnya, seorang siswa cukup pandai berbicara, jadi saya mencoba mendorongnya untuk berbicara. Mungkin, di masa depan dia akan menjadi penyiar TV. Dan beberapa siswa mungkin sangat pandai menulis. Dengan begitu, dia mungkin bisa menjadi penulis suatu hari nanti. Tidak harus. Dia bisa saja seseorang yang sangat menyukai hal-hal visual," jelasnya.
Sebagai mantan penasihat politik kota dan daerah di Lhasa, Norbu telah mengadvokasi sekolah-sekolah untuk memperkenalkan siswa pada beragam profesi, termasuk dokter, polisi, dan pengacara, membantu mereka mengidentifikasi minat karier sejak dini dan mempersiapkan masa depan. Beberapa sekolah telah menerapkan pendekatan ini, menyelenggarakan kegiatan eksternal bagi siswa untuk mengeksplorasi berbagai sektor.
Norbu berharap dapat memasukkan metode serupa ke dalam kurikulum institutnya sendiri.
"Impian saya adalah membangun sekolah swasta saya, seperti sekolah sungguhan, tempat anak-anak dapat belajar sesuatu, apa yang benar-benar mereka sukai. Mereka jelas tentang apa yang akan mereka lakukan di masa depan. Mereka bisa menjawab, misalnya, 'Saya ingin menjadi dokter'. Jika Anda bertanya mengapa, mereka bisa menjawab, misalnya, satu, dua, tiga, misalnya, karena mereka tahu tentang deskripsi pekerjaan dokter ini. Jadi, itulah yang ingin saya lakukan dan saya ingin mereka sejak dini memahami apa yang mereka inginkan dan sedang mempersiapkan masa depan mereka," ungkapnya.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
