Senin, 20 Mei 2024 11:19:30 WIB
BPS Sebut 10 Juta Gen Z Nganggur
Indonesia
CNBC/Endro

Ilustrasi : Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2023 hampir terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda antara 15-24 tahun yang tidak beraktivitas produktif atau youth not in education, employment, and training (NEET) di Indonesia. (Cobisnis)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Ekonom senior Raden Pardede mengatakan, Indonesia harus benar-benar memanfaatkan bonus demografi yang saat ini tengah dialami. Pasalnya, bonus demografi dengan jumlah pekerja produktif melimpah ini tak akan dirasakan selamanya.
Dalam pernyataannya yang dikutip Senin, Pardede mengatakan, dunia sedang berubah. Banyak negara maju saat ini sedang mengalami populasi yang menua, sehingga pertumbuhan ekonominya tak akan pesat seperti dahulu.
Dia mengatakan kondisi penduduk negara maju yang menua, seharusnya menjadi peluang bagi Indonesia yang penduduknya relatif muda. Rata-rata usia penduduk Indonesia saat ini adalah kisaran 30 tahun, sementara Korea 42 sampai 50 tahun, begitu juga dengan Jepang. Namun Raden mengingatkan, pada tahun 2040 Indonesia akan mulai masuk ke fase demografi yang menua.
Penjelasan ekonom senior Raden Pardede tersebut terkait dengan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS), yang mengungkap fakta mengkhawatirkan terkait kondisi penduduk muda Indonesia.
BPS melaporkan pada 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) tanpa kegiatan, atau youth not in education, employment, and training (NEET) di Indonesia.
Dari 9,9 juta orang tersebut, 5,73 juta orang merupakan perempuan muda, sedangkan 4,17 juta orang tergolong laki-laki muda.
Kebanyakan dari mereka adalah Gen Z yang harusnya tengah di masa produktif. Gen Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang berusia 12-27 tahun. Persentase penduduk usia 15-24 tahun yang berstatus NEET di Indonesia mencapai 22,25%, dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, banyaknya penduduk yang menganggur bisa berdampak pada penerimaan pajak negara. Sebab, penduduk yang tidak bekerja, akan mengalami tekanan pada daya belinya.
Suahasil memastikan, bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan serapan tenaga kerja dari waktu ke waktu. Namun, ia tak mengungkapkan bentuk dukungan apa yang tengah disiapkan pemerintah, demi mendorong masyarakat produktif itu bisa cepat terserap dunia kerja. (CNBC)
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB

HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB

Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB

BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB

Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB

Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB

Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB

Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB

Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB
