Jumat, 2 Mei 2025 11:0:59 WIB

Industri pariwisata Taiwan bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi

Traveling

Eko Satrio Wibowo

Taipei City, Radio Bharata Online - Banyak bisnis perhotelan Taiwan merasakan dampak dari terus berkurangnya wisatawan dari Tiongkok daratan, dan beberapa di antaranya mendambakan peningkatan ekonomi yang mereka berikan.

Ximending, kawasan wisata di Taipei, populer dengan toko suvenir dan kuliner lokalnya. Sejak pandemi berakhir, pengunjung kembali berbondong-bondong ke kawasan tersebut, meskipun wisatawan dari Tiongkok daratan lebih terlihat sepi.

Jiang Lian Chun, pemandu wisata lokal, menawarkan tur pribadi seharian di taksinya. Di masa lalu, wisatawan Tiongkok daratan merupakan mayoritas pelanggannya.

"Wisatawan Tiongkok daratan mencapai sekitar 30 persen dari seluruh pengunjung dari seluruh dunia," kata Jiang.

Industri pariwisata Taiwan bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi, dengan sekitar 7,8 juta pengunjung pada tahun 2024, masih jauh di bawah hampir 12 juta pengunjung yang diterima Taiwan pada tahun 2019.

Meskipun Taiwan mengalami lonjakan pengunjung dari tempat-tempat seperti Korea Selatan, Hong Kong, dan Asia Tenggara, para pengunjung ini belum mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh wisatawan Tiongkok daratan dan daya beli mereka.

Baik pengecer maupun restoran menanggung beban terberat. Toko suvenir yang menjual kue nanas khas Taiwan dan berbagai jajanan lainnya mengalami pukulan telak.

"Ada banyak toko suvenir di Ximending. Turis dari daratan Tiongkok gemar membeli suvenir dan mereka membeli dalam jumlah besar," ungkap Liu Jinlong, dari Asosiasi Pengembangan Distrik Pejalan Kaki Ximen.

Awal tahun ini, Tiongkok mengumumkan akan mengizinkan layanan tur kelompok bagi penduduk Fujian dan Shanghai ke Taiwan untuk dilanjutkan, dan banyak bisnis di sana berharap pembatasan dapat dilonggarkan lebih lanjut.

Meskipun ada sinyal positif tentang perjalanan, hubungan lintas selat tetap tegang. Belum ada kepastian bahwa kunjungan dari daratan Tiongkok akan kembali ke tingkat sebelum pandemi, yang berarti bisnis di Taiwan mungkin kesulitan untuk mengisi kesenjangan tersebut.

Komentar