Jumat, 5 Juli 2024 10:39:45 WIB

Suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia

Indonesia

Endro

JAKARTA, Radio Bharata Online -  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di Bulan Juli dan Agustus 2024. Namun demikian ternyata hujan masih sering terjadi di banyak wilayah di Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto membenarkan bahwa sebagian besar wilayah di Indonesia telah memasuki musim kemarau. Namun demikian, menurutnya perlu diluruskan bahwa meski statusnya adalah musim kemarau, bukan berarti tidak turun hujan sama sekali.  Hanya saja intensitas curah hujan di bawah 50 mm.

Guswanto menyebut, dalam sepekan ke depan, masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia. Fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional sampai global yang cukup signifikan.  Misalnya suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia, berkontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

Menurut Guswanto, fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca, yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang disertai kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia, pada tanggal 5 sampai 11 Juli 2024.  

Wilayah yang dimaksud yaitu, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua.

Andri mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hujan yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan banjir bandang. Utamanya masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, dataran tinggi, juga sepanjang daerah aliran sungai. (Laman BMKG)

Komentar