Sabtu, 26 April 2025 11:33:40 WIB
Mesin ATM untuk Daur Ulang Emas dan Pembeliannya Resmi Diluncurkan di Kota Suzhou
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Chen Jia, Manajer toko emas yang telah mengadopsi mesin tersebut (CMG)
Suzhou, Radio Bharata Online - Sebuah mesin perdagangan emas swalayan terbaru telah muncul baru-baru ini di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu di Tiongkok timur yang ekonominya berkembang pesat, menawarkan cara yang inovatif dan efisien bagi masyarakat untuk mendaur ulang atau membeli emas seiring dengan meningkatnya daya tarik logam mulia yang aman ini.
Mesin ATM dengan rona emas cerah ini memiliki dua fungsi, yaitu "daur ulang emas secara cerdas" dan "pembelian emas swalayan".
Setelah bongkahan emas diletakkan di atas nampan, mesin akan segera mulai menilai berat dan kemurniannya. Misalnya, bongkahan emas seberat 6,26 gram dinilai seharga 4.830,97 yuan (sekitar 11 juta rupiah) setelah dikurangi biaya layanan.
"Kami mendasarkan harga daur ulang kami pada harga emas terkini dari Bursa Emas Shanghai. Saat ini, harga daur ulang adalah 789,55 yuan (sekitar 1,8 juta rupiah) per gram. Selama seluruh proses daur ulang, biaya layanan sebesar 18 yuan (sekitar 41.500 rupiah) per gram akan dikenakan," kata Chen Jia, Manajer toko emas yang telah mengadopsi mesin tersebut.
Setelah penilaian awal, pelanggan akan memiliki pilihan untuk melanjutkan penjualan atau mengambil emas mereka jika berubah pikiran.
Bagi yang memilih untuk menjual, mereka cukup memasukkan rekening bank mereka dan melanjutkan ke langkah berikutnya. Mesin tersebut kemudian melelehkan emas melalui proses pemanasan tinggi, diikuti dengan pendinginan, sebelum menyelesaikan transaksi. Dalam waktu sekitar 30 menit, jumlah uang dari transaksi akan ditransfer ke rekening pelanggan.
Banyak penduduk di Suzhou yang tertarik dengan ATM emas baru tersebut dan ingin mencobanya.
"Bukankah sekarang semuanya sudah canggih? Anda tidak perlu khawatir tertipu dalam hal berat. Mengenai biaya layanan, toko emas lain juga mengenakan biaya yang sama," ungkap seorang warga setempat.
Harga emas terus mengalami kenaikan yang stabil, didorong oleh ketidakstabilan global, kekhawatiran inflasi, dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral, yang menguntungkan mereka yang merupakan investor awal logam mulia tersebut.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
