Rabu, 7 Februari 2024 11:41:30 WIB

Dengan kecepatan maksimum 350 kilometer per jam
Indonesia

Eko Satrio Wibowo

banner

Seorang penumpang KCJB dari Jakarta (CMG)

Jakarta, Radio Bharata Online - Kereta api cepat Jakarta-Bandung (KCJB) meningkatkan pariwisata Indonesia karena jalur ini membuat perjalanan di negara itu menjadi lebih mudah.

Secara resmi dioperasikan pada 17 Oktober 2023, kereta api yang merupakan proyek unggulan kerja sama Tiongkok-Indonesia ini telah memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan nyaman bagi para penumpang di dalam dan luar negeri.

Penumpang dapat membeli tiket kereta api melalui telepon sebelum melakukan perjalanan. Kemudian mereka dapat mencetak tiket sendiri di mesin swalayan di stasiun kereta api dengan memberikan nomor identitas mereka.

Dari stasiun Halim Jakarta ke stasiun Padalarang Bandung, satu tiket kelas dua hanya berharga kurang dari 16 dolar AS (sekitar 250 ribu rupiah).

"Secara keseluruhan, kereta cepat ini cukup nyaman. Ini pertama kalinya saya naik kereta cepat. Benar-benar di luar ekspektasi saya, karena cepat, murah dan nyaman," kata seorang penumpang.

Dengan kecepatan maksimum 350 kilometer per jam, hanya dibutuhkan waktu lebih dari 20 menit untuk menempuh perjalanan dari stasiun Halim ke stasiun Padalarang.

Sebagai kereta api berkecepatan tinggi yang paling dekat dengan pusat kota Bandung, stasiun Padalarang merupakan satu-satunya stasiun kereta api yang memiliki transit ke jalur kereta api asli Indonesia.

Dikenal dengan warisan budaya yang kaya, pemandangan alam yang menakjubkan dan pesona yang unik, Bandung menjadi jauh lebih populer dan mudah diakses oleh para wisatawan karena adanya kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menurut data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, jumlah wisatawan yang datang ke Bandung pada tahun 2023 mencapai 7,7 juta orang, dengan 95 persen berasal dari dalam negeri dan lima persen dari luar negeri.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menarik lebih banyak wisatawan Tiongkok.

"Pada tahun 2002, hanya ada 23.000 (wisatawan Tiongkok). Namun pada tahun 2023, jumlahnya mencapai 320.000 orang. Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, karena kami diharapkan dapat menyambut 1,5 juta wisatawan Tiongkok," ujar Nunung Rusmiati, Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia.

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner