Kamis, 7 September 2023 6:51:1 WIB

Menghadapi perubahan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu abad terakhir
Indonesia

SINDO - AP Wira

banner

Para pemimpin negara ASEAN bersama PM Tiongkok Li Qiang pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN-Tiongkok, Rabu (6/9/2023). Foto/Ist

JAKARTA, Radio Bharata Online - Pemerintah Tiongkok memastikan jalinan kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN akan tetap kokoh meskipun dihadapkan pada beragam rintangan yang mungkin timbul.

Hal itu ditegaskan Perdana Menteri (PM) Tiongkok Li Qiang dalam pidatonya pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN-Tiongkok, Rabu (6/9/2023). PM Li Qiang mengatakan, selama 10 tahun terakhir, Tiongkok dan ASEAN maju bersama saling bahu membahu, dan berkontribusi terhadap keberhasilan satu sama lain.

"Menghadapi perubahan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu abad terakhir, kita telah mencapai jalur yang benar dengan mewujudkan hubungan baik yang telah lama terjalin serta kemajuan dan kesejahteraan bersama," tegas Li Qiang.

Li menambahkan, jalinan kerja sama antara keduanya mampu berkembang pesat berkat pemahaman yang mendalam antara satu dengan lainnya. Di tengah segala kesulitan yang ada, ASEAN dan Tiongkok menurutnya terus berupaya mencapai perdamaian, melanjutkan pembangunan, serta mengambil tindakan nyata untuk menjaga stabilitas regional.

"Selama kita tetap berada di jalur yang benar, apa pun badai yang mungkin terjadi, kerja sama Tiongkok-ASEAN akan tetap kokoh dan terus maju menghadapi segala rintangan serta akan mencapai perkembangan dan kemajuan yang lebih besar melalui kerja sama tersebut," tegasnya.

Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Tiongkok adalah salah satu mitra dialog ASEAN yang strategis dan komprehensif.

"Tiongkok adalah satu dari empat mitra dialog ASEAN yang berstatus mitra strategis komprehensif," ujar Presiden.

Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa tahun ini juga merupakan 20 tahun aksesi Tiongkok terhadap Treaty of Amity and Cooperation (TAC).Kepala Negara pun mendorong semua pihak memaknai hal tersebut dengan merealisasikan kerja sama konkret yang saling menguntungkan.

Presiden Jokowi menegaskan, hal itu hanya bisa dilakukan jika semua pihak memiliki kepercayaan satu sama lain dengan menghormati hukum internasional.

"Trust dan kerja sama konkret inilah yang dapat menjadi positive force bagi stabilitas dan perdamaian kawasan," tandasnya.
[SINDOnews]

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner