Senin, 7 April 2025 15:53:58 WIB
Henan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti pesawat nirawak dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan produksi gandum dan memastikan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi para petani
Tiongkok
Eko Satrio Wibowo

Li Jie, seorang petani dan juga Direktur Penanaman di Henan Weiliang Agricultural Investment Company (CMG)
Henan, Radio Bharata Online - Provinsi Henan merupakan contoh nyata upaya Tiongkok dalam transformasi teknologi pertanian, dengan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti pesawat nirawak dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan produksi gandum dan memastikan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi para petani.
Li Jie, seorang petani dan juga Direktur Penanaman di Henan Weiliang Agricultural Investment Company, telah menggunakan pesawat nirawak untuk menyemprot pestisida dan memantau tanaman gandumnya.
Dilengkapi dengan kamera multispektral, pesawat nirawak tersebut menangkap gambar ladang secara mendetail sehingga memungkinkannya untuk mengidentifikasi area yang terkena penyakit atau kekurangan nutrisi.
"Sekarang saya dapat menghemat banyak tenaga kerja dan sumber daya material. Ini dapat dikontrol dari jarak jauh melalui ponsel sehingga penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja untuk memastikan pembungaan dan pertumbuhan gandum serta mencapai hasil panen yang maksimal," ungkap Li.
Selain pesawat nirawak, teknologi presisi, termasuk sensor tanah, traktor berpemandu GPS, dan platform analitik bertenaga AI, juga telah memfasilitasi pengembangan pertanian di Henan dan tempat-tempat lain di Tiongkok.
"Saat menanam gandum, kami akan menggunakan mesin pertanian besar untuk melakukan pengolahan tanah yang dalam. Kami melakukannya setiap dua atau tiga tahun," kata Zhou Fuqiang, seorang ahli agronomi.
Alat-alat itu membantu petani mengoptimalkan irigasi, mengurangi penggunaan pupuk, dan meningkatkan hasil panen, sekaligus meminimalkan dampak lingkungan.
Para ahli telah menyatakan keinginan mereka untuk berbagi pengetahuan luas dan teknik inovatif dengan para petani Afrika.
"Tentu saja, saya berharap dapat memperkenalkan keterampilan yang telah saya kuasai kepada teman-teman kami di Afrika," ujar Profesor Ru Zhengang dari Institut Sains dan Teknologi Henan.
Pengalaman bersama dalam meningkatkan hasil panen gandum dan mengadaptasi tanaman pangan terhadap perubahan iklim diharapkan dapat menempatkan Tiongkok sebagai mitra yang berharga bagi negara-negara Afrika untuk mengatasi tantangan pertanian.
Komentar
Berita Lainnya
Produsen kereta api Tiongkok, CRRC Changke Co., Ltd. membuat generasi baru kereta antarkota hibrida di Tiongkok pada Minggu (2/10). Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada hari Jumat 30 September lalu mengatakan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
