Rabu, 27 Agustus 2025 13:1:36 WIB

Utusan Tiongkok Desak Pengungkapan Hasil Investigasi Ledakan Nord Stream
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Geng Shuang, Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Selasa (26/8) mendesak pengungkapan hasil investigasi atas ledakan pipa Nord Stream tahun 2022, dan menekankan bahwa komunitas internasional berhak mendapatkan penjelasan yang jelas.

Berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Geng Shuang, Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, menekankan bahwa ledakan pipa Nord Stream merupakan tindakan sabotase serius terhadap infrastruktur energi transnasional, yang telah berdampak negatif terhadap pasokan energi global, lingkungan ekologi kelautan, dan keselamatan navigasi maritim.

Menurutnya, Dewan Keamanan PBB bersama dengan banyak anggotanya termasuk Tiongkok telah berulang kali menyerukan investigasi yang objektif, adil, dan profesional untuk mengungkap kebenaran dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.

"Anggota Dewan Keamanan PBB sebelumnya memperdebatkan apakah akan melakukan investigasi internasional atau penyelidikan nasional atas insiden tersebut. Saat itu, beberapa anggota sangat menganjurkan pemberian waktu kepada Swedia, Denmark, dan Jerman untuk melakukan penyelidikan nasional. Namun, tiga tahun telah berlalu, dan kami masih belum menerima kesimpulan yang jelas atau kebenaran sepenuhnya terkait ledakan pipa Nord Stream. Swedia dan Denmark telah mengakhiri investigasi mereka tanpa mengungkapkan informasi substantif apa pun. Investigasi Jerman terus berlanjut, tetapi pembaruan resmi masih sangat terbatas. Untuk waktu yang lama, publik harus bergantung pada kebocoran media dan spekulasi untuk memahami situasi, yang merupakan hal yang tidak normal," jelas Geng.

Geng mengatakan Tiongkok telah mencatat laporan mengenai penangkapan seorang tersangka baru-baru ini dan surat bersama terkait yang dikirim oleh Jerman, Swedia, dan Denmark kepada Dewan Keamanan PBB. Namun, tindakan ini belum menjawab kekhawatiran dan keraguan komunitas internasional.

Geng menekankan bahwa kebenaran tidak boleh ditutup-tutupi, investigasi tidak boleh dipolitisasi, insiden serupa tidak boleh terulang, dan para pelaku tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Pada tanggal 26 September 2022, ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya menyebabkan kerusakan parah pada jaringan pipa Nord Stream, termasuk tiga dari empat jalur pipa Nord Stream dan Nord Stream 2, yang terakhir belum dioperasikan.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner