Selasa, 20 Februari 2024 11:29:8 WIB

Wartawan dituntut untuk menjalankan fungsi sebagai salah satu pilar
Indonesia

Korja/Endro

banner

Menteri Komunikasi dan Informatika (Men­kominfo) Budi Arie Setiadi. FOTO: Koran Jakarta

JAKARTA, Radio Bharata Online - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, membagikan empat kiat bagi perusahaan-perusahaan media agar tetap eksis di tengah perkembangan tren kecerdasan buatan, AI atau artificial inteligence.

Dalam perayaan Hari Pers Nasional 2024 yang berlangsung hybrid dari Jakarta Utara, hari Senin, Budi menuturkan, empat kiat itu adalah;

Pertama, berinovasi dalam proses bisnis agar tetap bersaing. Menurutnya, media harus menemukan dan menggunakan cara baru untuk meningkatkan pelanggan platform, dan menarik lebih banyak pelanggan dengan akses premium.

Kiat kedua, Budi mengajak perusahaan media untuk mengadopsi teknologi baru termasuk AI, agar dapat dimanfaatkan sebagai peluang menumbuhkan bisnis, dan berkarya dengan lebih optimal.  Ada berbagai cara memanfaatkan AI untuk melakukan diversifikasi saluran, baik melalui layanan instant messaging dan video.

Ketiga, perusahaan media bisa melakukan upskilling karyawan, untuk memiliki kemampuan yang diperlukan menghadapi tantangan dan peluang yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi.

Dan kiat keempat, Budi menyarankan agar perusahaan media bisa menghadirkan konten-konten baru, mengikuti perkembangan digitalisasi seperti membuat podcast.

Ia optimistis apabila perusahaan media melakukan keempat hal tersebut dengan berkesinambungan, maka hadirnya AI sebagai bagian dari disrupsi digital, bukan menjadi penghalang, tapi menjadi peluang.

Sementara itu, dua wakil menteri yakni Wamen Kominfo Nezar Patria, dan Wamen BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, meminta wartawan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan kapasitas, dalam memperkaya penulisan, terutama isu-isu yang diminati oleh pembaca.

Di sisi lain, para wartawan dituntut untuk menjalankan fungsi sebagai salah satu pilar, yang memberikan edukasi kepada publik agar lebih cerdas, dan secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan.

Sementara itu, Nezar Patria mengatakan, saat ini jurnalisme sedang berada di persimpangan jalan. Pertama, tentang faktor manusia di dalam membuat keputusan-keputusan, apa yang yang boleh di-publish dan yang tidak boleh di-publish.  Melalui dokumen persentasi yang ditampilkan, Nezar Patria memaparkan bagaimana masa depan AI dan jurnalisme, serta tantangan dari integrasi AI dalam jurnalisme.

Soal masa depan, Nezar mengatakan, ada sejumlah hal yang akan terjadi, yakni pengecekan fakta dan analisis disinformasi, personalisasi dan otomatisasi konten, peringkasan dan penyusunan teks, Chatbot untuk interview, dan survei publik. (Korja)

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner