Jumat, 25 September 2020 8:57:54 WIB
Toleransi antarumat beragama di Desa Gedong
Indonesia
Agsan Prawira
Warga Desa Gedong bergotong royong membersihkan Masjid dan Kapel
Semarang - Jauh dari perkotaan, nuansa toleransi antarumat beragama sangat terasa di Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Warga di desa ini bergotong royong membersihkan masjid dan kapel yang lokasinya saling berhadapan dan dipisahkan jalan. Warga mulai membersihkan masjid dan kapel sejak pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB. Umat Kapel Fransiskus Xaverius XVII dan jemaah Masjid Al Muttaqin saling bahu membahu membersihkan dua tempat ibadah tersebut.Semua saling membantu membersihkan area tempat ibadah tanpa memandang agama satu dengan yang lain.
"Paling tidak sebulan sekali kami secara bersama-sama membersihkan dua tempat ibadah yang saling berhadapan di desa tersebut," kata Kepala Desa (Kades) Gedong, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Suradi. "Selama 30 tahunan di sini tak ada yang namanya konflik. Kami hidup berdampingan dan saling tolong-menolong," jelasnya.
|
Suradi menyebut kegiatan gotong-royong membersihkan dua tempat ibadah itu juga untuk menjaga kerukunan. Dia menambahkan selama pandemi Corona, umat Kapel Fransiskus Xaverius XVII tidak beribadah di kapel. sumber : detik.com"Pembersihan bersama dilakukan juga karena kapel sudah tujuh bulan tak digunakan karena COVID-19. Karena sudah berdebu maka kami juga ingin bersama-sama membersihkannya," jelas Suradi.
Sementara itu, pendamping iman Kapel Fransiskus Xaverius XVII, Vincencia Kadariyah mengatakan selama pandemi umat diminta beribadah di rumah. Namun, karena lama tidak digunakan warga berinisiatif membersihkan kapel tersebut. "Kemudian setelah melihat Kapel kotor, warga bersama-sama ingin membersihkannya. Sekalian kami membersihkan juga masjid yang ada di dekat kami," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Imam Masjid Al Muttaqin Gedong, Kiai Ahmad Saifuddin. Ahmad menyebut masyarakat Gedong sangat majemuk namun tetap kompak dalam kebersamaan. "Ada yang beragama Islam, Katolik, dan Buddha. Saat bermasyarakat sangat kompak. Tidak ada masalah. Ada kegiatan bersama-sama, saling menyayangi," tuturnya.
Komentar
Berita Lainnya
Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional yang berkedaulatan dan mandiri Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Presiden Jokowi akan membuka secara resmi acara P20 tersebut pada pukul 1300 WIB Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Biaya Perawatan Para korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Kapolri Jenderal Pol Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan kronologi tragedi di Stadion Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Presiden Joko Widodo berpesan kepada dewan direksi supaya hati-hati dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
