Sabtu, 18 November 2023 10:52:44 WIB

HSR Jakarta-Bandung menangani 383000 perjalanan penumpang pada bulan pertama resmi beroperasi
Indonesia

Endro

banner

HSR Jakarta-Bandung menangani 383.000 perjalanan penumpang pada bulan pertama resmi beroperasi. Foto: Atas perkenan China State Railway Group Co

JAKARTA, Radio Bharata Online - Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh menangani 383,000 perjalanan penumpang pada bulan pertama operasi resminya.

Operator Kereta Api Tiongkok, China State Railway Group Co pada hari Jumat menyebutkan, arus penumpang KCJB mengalami momentum peningkatan yang kuat, dengan jumlah penumpang satu hari tertinggi mencapai tingkat okupansi 98,7 persen selama periode tersebut.

Trase Jakarta-Bandung sepanjang 142 kilometer dengan disain kecepatan maksimum 350 kilometer per jam ini, dioperasikan oleh konsorsium perusahaan Indonesia dan Tiongkok, termasuk unit di bawah China State Railway Group. Dengan disain kecepatan ini, waktu perjalanan antara kedua kota berhasil dipangkas dari 3,5 jam menjadi hanya 46 menit.

Sejak KCJB resmi beroperasi pada 17 Oktober, tingginya permintaan penumpang menunjukkan bahwa KCJB telah menjadi sarana transportasi yang disukai masyarakat setempat.

Sejak 1 November, operator KCJB telah menggandakan jumlah kereta aktif harian yang beroperasi menjadi 28 trip, dari 14 trip pada tahap awal pengoperasian. Hasilnya, ketersediaan kursi harian meningkat dua kali lipat dari 8.000 menjadi 16.000.

Bahkan pada akhir pekan, jumlah kereta aktif ditingkatkan menjadi 36 trip untuk memenuhi permintaan.

Dari pengamatan operator kereta Tiongkok itu, jumlah penumpang KCJB Whoosh terus mencapai titik tertinggi baru, dan volume penumpang harian meningkat dari 4,131, menjadi 21,359.  Sementara tingkat okupansi meningkat dari 49 persen menjadi 98,7 persen.

KCJB menjadi proyek ikonik dalam mempromosikan pembangunan berkualitas tinggi dari Inisiatif Sabuk dan Jalan yang diusulkan Tiongkok, dan dipandang oleh para ahli sebagai suntikan momentum, ke dalam pembangunan ekonomi dan sosial regional, dan menawarkan efek percontohan bagi pengembangan BRI di masa depan di Asia Tenggara.

Kereta listrik berkecepatan tinggi ini tidak hanya menandai modernisasi sistem transportasi Indonesia dengan menghubungkan Jakarta dan Bandung, tetapi hal ini juga akan mendorong perkembangan industri di sepanjang jalur tersebut, seperti pengembangan komersial dan pariwisata.

Sun Zhang, pakar perkeretaapian dari Universitas Shanghai Tongji, kepada Global Times pada hari Jumat mengatakan, bahwa jumlah penumpang kereta api diperkirakan akan terus meningkat dan meningkat tajam, karena semakin banyak penduduk setempat yang terbiasa naik kereta dibandingkan bus dan mobil pribadi, untuk menempuh jarak antara dua kota besar di Indonesia itu.

Menurutnya, High Speed Railway (HSR) Jakarta-Bandung dengan kinerja bulan pertama yang kuat, telah melewati masa edukasi konsumen, yang biasanya diperlukan pada proyek-proyek lain yang sejenis. Artinya, perencanaan HSR ini sangat sesuai dengan permintaan masyarakat setempat.  

HSR juga merupakan proyek pertama, di mana teknologi kereta berkecepatan tinggi Tiongkok diterapkan secara komprehensif di luar Tiongkok, dengan keseluruhan sistem, semua elemen, dan seluruh rantai pasok industri. (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner