Minggu, 29 Januari 2023 10:48:48 WIB

Syaratnya

Otomotif

AP Wira

JAKARTA, Radio Bharata Online - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kebijakan subsidi tersebut akan keluar pada awal Februari 2023. Untuk besarannya, kata Luhut konsumen motor listrik mendapat subsidi sekitar Rp 7 jutaan.

Pemberian subsidi jelas meringankan bagi konsumen yang mau membeli motor listrik. Seperti diketahui kalau dibandingkan dengan motor berbahan bakar konvensional, harga motor listrik tidak lebih murah. Diharapkan juga peralihan ke kendaraan listrik bisa lebih cepat. Kendati demikian, pemerintah mensyaratkan pemberian subsidi hanya diberikan bagi kendaraan yang sudah memiliki pabrik di Indonesia.

"Syaratnya, satu. Dia (produsen) harus memiliki fasilitas, artinya dia harus punya pabrik di Indonesia. Itu syarat umumnya," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 & Seminar Outlook Industri 2023 belum lama ini.

Saat ini sudah terdaftar 35 perusahaan yang memproduksi sepeda motor roda dua dan roda tiga versi battery electric vehicles (BEV) secara lokal. Berikut gambaran harga motor listrik dengan subsidi Rp 7 juta.

Gesits: Rp 21.970.000 (harga normal Rp 28.970.000)
Alva One: Rp 27.990.000 (harga normal Rp 34.990.000)
Viar Q1: Rp 14.520.000 (harga normal Rp 21.520.000)
Viar N1: Rp 18.870.000 (harga normal Rp 25.870.000)
Viar N2: Rp 27.000.000 (harga normal Rp 34.000.000)
Smoot Tempur: Rp 10.000.500 (harga normal Rp 17.500.000)
Polytron Fox-R: Rp 13.500.000 (harga normal Rp 20.500.000)
U-Winfly: Rp 6.499.000 (harga normal Rp 13.499.000)
Charged Anoa: Rp 39.000.000 (harga normal Rp 46.000.000)
Charged Maleo: Rp 31.000.000 (harga normal Rp 38.000.000)
United T1800: Rp 24.500.000 (harga normal Rp 31.500.000)

Namun, meski begitu, sejauh ini belum diketahui bagaimana mekanisme pemberian subsidi yang bakal menguntungkan konsumen tersebut.

(Detikcom)

Komentar