Senin, 12 Juni 2023 11:14:5 WIB
Dengan menawarkan sumber daya alam yang kaya seperti minyak dan gas alam
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Menteri Sumber Daya Mineral, Minyak dan Gas Angola, Diamantino Azevedo (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Kerja sama antara Tiongkok dan Angola dalam produksi minyak sangat penting untuk mendorong integrasi ekonomi regional, kata Menteri Sumber Daya Mineral, Minyak dan Gas Angola, Diamantino Azevedo, ketika mengomentari penandatanganan perjanjian baru-baru ini antara perusahaan Tiongkok dan Angola tentang pembangunan kilang minyak di negaranya.
Dengan menawarkan sumber daya alam yang kaya seperti minyak dan gas alam, Angola adalah mitra dagang terbesar kedua Tiongkok di Afrika. Perdagangan bilateral keduanya melebihi 27 miliar dolar AS pada tahun 2022.
Pada hari Selasa (6/6) lalu, National Fuel Society Angola (Sonangol) dan China National Chemical Engineering Group (CNCEC) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Beijing tentang pembangunan kilang Lobito Angola di pesisir provinsi Benguela.
"Ini adalah proyek yang sangat signifikan bagi negara kami. Saat ini Angola adalah negara penghasil minyak, tetapi mengimpor 80 persen kebutuhannya dalam bentuk turunan berbasis minyak bumi. Dan mengingat fakta ini, pemerintah kami telah memutuskan bahwa kami harus mengatasi kendala ini dan menjadi swasembada dalam produksi turunan minyak," kata Azevedo dalam wawancara baru-baru ini dengan China Global Television Network (CGTN).
Ia juga mengatakan kemitraan Tiongkok-Angola telah memasuki era baru pembangunan di bawah Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI). Azevedo menambahkan bahwa semakin banyak perusahaan Tiongkok membantu Angola mencapai pembangunan ekonomi yang beragam dengan terlibat dalam pembangunan kawasan industri dan infrastruktur.
"Hubungan dalam hal kerja sama antara Angola dan Tiongkok telah berlangsung selama 40 tahun, dan ini merupakan hubungan yang penting bagi kedua negara. Angola telah menyuarakan hubungan ini dengan Tiongkok dan telah berkontribusi dalam menciptakan kondisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi di bidang infrastruktur, jalan, rumah sakit, dan sekolah," ungkap Azevedo.
Menurutnya, pembangunan Tiongkok menciptakan lebih banyak peluang daripada ancaman karena akan menguntungkan ekonomi dunia dan masyarakat dalam jangka panjang.
"Saya dapat merujuk pada hubungan Tiongkok dengan Angola, dan khususnya di sektor minyak, yang kami anggap sebagai hubungan yang sehat. Ketika Angola menjalin hubungan dengan negara lain, itu selalu masuk ke dalam hubungan tersebut dengan sangat hormat dan untuk tujuan tertentu guna mendapatkan keuntungan bagi kedua belah pihak, dan dalam hal ini, kami melihat hubungan dengan Tiongkok dari sudut pandang ini," jelas Azevedo.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
