Senin, 28 April 2025 17:12:18 WIB
NDRC: Keamanan Pangan Tiongkok Tak Terpengaruh oleh Tarif AS karena Berfokus pada Swasembada
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Zhao Chenxin, Wakil Kepala NDRC (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Pasokan pangan Tiongkok tidak terpengaruh oleh tarif AS karena negara tersebut telah berfokus pada swasembada dengan produksi biji-bijian domestik yang kuat, sementara impor dari Amerika Serikat hanya sebagian kecil, kata seorang pejabat dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional atau National Development and Reform Commission (NDRC) dalam konferensi pers di Beijing pada hari Senin (28/4).
Zhao Chenxin, Wakil Kepala NDRC, menekankan bahwa apa yang disebut "tarif timbal balik" yang diberlakukan oleh AS tidak akan mengancam ketahanan pangan nasional Tiongkok, dengan mengatakan negara tersebut sekarang sebagian besar mandiri dalam hal ini.
"Dalam hal pangan, kami selalu menegakkan strategi ketahanan pangan nasional yang berfokus pada swasembada berdasarkan produksi biji-bijian domestik dan memastikan kapasitas produksi, impor moderat, dan dukungan ilmiah dan teknologi. Kami telah menjalankan sistem perlindungan lahan pertanian yang paling ketat dan menerapkan strategi produksi tanaman pangan untuk meningkatkan pengelolaan lahan pertanian dan meningkatkan penerapan teknologi. Kami terus meningkatkan kapasitas produksi biji-bijian kami secara keseluruhan, meningkatkan sistem sirkulasi pangan, memperkuat pengelolaan cadangan pemerintah, dan mempromosikan diversifikasi sumber impor," katanya.
Pejabat itu juga mencatat bahwa produksi biji-bijian Tiongkok telah mengalami perkembangan yang stabil selama beberapa tahun sementara produksi biji-bijian tahunan bahkan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024, dengan panen biji-bijian lebih dari 700 juta ton (lebih dari 700 miliar kilogram) yang tercatat, menurut data dari Biro Statistik Nasional.
"Produksi biji-bijian kami telah mengamankan panen yang melimpah selama 21 tahun berturut-turut. Pada tahun 2024, produksi biji-bijian kami untuk pertama kalinya melampaui 1,4 triliun jin (700 miliar kilogram). Saat ini, pangsa biji-bijian per kapita di Tiongkok lebih dari 500 kilogram, jauh lebih tinggi dari batas ketahanan pangan internasional sebesar 400 kilogram. Swasembada dasar dalam biji-bijian dan keamanan mutlak dalam makanan pokok telah tercapai. Memang, kami dapat memastikan bahwa 'mangkuk nasi' (pasokan makanan) rakyat Tiongkok akan selalu dipegang teguh di tangan kami sendiri," ujarnya.
Zhao juga mengatakan bahwa tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump tidak akan menyebabkan gangguan besar dalam hal ketahanan pangan, dengan mencatat bahwa ada pilihan alternatif sambil menekankan kalau impor AS tidak menjadi bagian yang signifikan dalam bidang ini.
"Pada tahun 2024, impor sorgum, jagung, kedelai, dan biji-bijian lainnya dari Amerika Serikat menyumbang proporsi yang sangat kecil dari konsumsi biji-bijian domestik Tiongkok, dan sebagian besarnya terutama digunakan sebagai pakan ternak. Alternatifnya mudah ditemukan dengan pasokan yang cukup di pasar internasional. Pada saat yang sama, kami juga memiliki sumber daya cadangan biji-bijian domestik yang cukup. Bahkan jika Tiongkok tidak membeli biji-bijian pakan dan minyak dari Amerika Serikat, pasokan pangan kami tidak akan terpengaruh," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
