Senin, 16 Juni 2025 11:37:38 WIB

Selama forum utama

Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

Xiamen, Radio Bharata Online - Upacara pembukaan Forum Pemuda Selat ke-23, subforum dari Forum Selat ke-17, diadakan Minggu (15/6) sore di Xiamen, di Provinsi Fujian, Tiongkok timur, yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari Taiwan.

Selama forum utama, peserta dari kedua sisi Selat Taiwan terlibat dalam pertukaran interaktif, menyoroti pencapaian integrasi dan pengembangan pemuda di berbagai bidang.

Di antara acara-acara unggulan, tim kreatif di balik film laris populer seperti "Ne Zha 2" dan "30.000 Miles from Chang'an" berbagi proses kreatif mereka dengan kaum muda dari kedua sisi Selat.

Aktor Taiwan, Lee Luo, mengisi suara Li Bai dalam versi dialek Minnan dari film animasi laris "30.000 Miles from Chang'an" dan memamerkan keterampilan sulih suaranya di panggung selama forum tersebut.

"Saya sangat menyadari asal usul kita, meskipun saya lahir di Taiwan. Saya berharap akan ada lebih banyak peluang untuk kerja sama lintas Selat, dan kita dapat terus meningkatkan dan saling mendukung di berbagai bidang, termasuk film dan televisi. Itu akan menjadi yang terbaik," kata Lee.

"Banyak teman saya di Taiwan yang cukup antusias dengan film-film ini (yang diproduksi di daratan Tiongkok). Saya pikir kepercayaan diri budaya yang dibawa oleh tradisi bangsa Tiongkok adalah sesuatu yang patut dibanggakan. Itu juga benar-benar mencerminkan hubungan emosional yang kita miliki karena akar dan asal usul kita yang sama," ujar Pemuda Taiwan, Chang Chao-jui.

"Saya sangat terkesan dengan sebuah adegan di "Ne Zha 2" saat Ne Zha memecahkan kuali. Momen ini mendorong kaum muda untuk berani mencari kebenaran. Terkadang, apa yang kita lihat mungkin bukan kebenaran yang sebenarnya. Dengan melangkah keluar, terutama bagi kaum muda dari Taiwan yang mengunjungi daratan, seseorang dapat menemukan lebih banyak tentang masa depan dan menemukan peluang yang lebih besar," ungkap Chang Chih-hung, Pemuda Taiwan lainnya.

Tahun lalu, sebuah film dokumenter berjudul "Golden Letters' Journey Home" yang diproduksi oleh tim yang beranggotakan orang-orang dari kedua sisi Selat Taiwan, menjadi hit dan menyentuh hati ribuan penonton. Salah satu orang yang terlibat dalam produksi tersebut, pemuda Taiwan Chang Chun-kai, juga berbagi kisah keluarganya di forum tersebut.

"Saya pikir dalam masyarakat Taiwan, atau di hati orang-orang di Taiwan, selalu ada kerinduan yang dalam untuk mencari akar mereka dan berhubungan kembali dengan asal-usul mereka," tuturnya.

"Di sekolah dasar di Taiwan, kami memiliki sesuatu yang disebut buku kontak keluarga, yang menyertakan bagian untuk tempat asal. Kami menulis 'Fujian' di sana. Jadi saya berharap lebih banyak anak muda di Taiwan dapat memahami bahwa akar sejati kami ada di sini," jelas Li Chih-chang, Arsitek dari Taiwan yang berpartisipasi dalam pembangunan aula peringatan di Fujian tentang migrasi keluarga setempat ke Taiwan.

Sejak didirikan pada tahun 2003, Forum Pemuda Selat telah berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan pemuda yang bersemangat dari kedua sisi Selat Taiwan. Melalui dialog dan kerja sama yang bermakna, kaum muda telah menunjukkan bahwa tidak ada hambatan yang dapat melemahkan ikatan kekerabatan mereka atau upaya bersama untuk mencapai pembangunan. Bekerja bahu-membahu telah menjadi pilihan umum kaum muda di kedua belah pihak, sejalan dengan momentum sejarah.

Konferensi utama Forum Selat ke-17 dibuka pada hari Minggu (15/6) di Xiamen dengan fokus pada perluasan pertukaran antarmasyarakat dan pendalaman pembangunan terpadu di Selat Taiwan.

Lebih dari 7.000 orang dari semua lapisan masyarakat di Taiwan telah diundang untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Ma Ying-jeou, mantan Ketua Partai Kuomintang (KMT) Tiongkok, juga memimpin delegasi kaum muda dari Taiwan untuk menghadiri forum tersebut.

Komentar