Senin, 16 September 2024 14:53:32 WIB

Destinasi alternatif seperti Kawah Ijen dan bentuk wisata Kesehatan (wellness tourism)
Traveling

RRI/Endro

banner

Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Beijing Dewi Avilia di Beijing, China pada Kamis (12/9/2024). ANTARA/Desca Lidya Natalia.

BEIJING, Radio Bharata Online - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, mencatat adanya perubahan preferensi wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia pasca pandemi COVID-19. 

Konselor untuk Urusan Informasi, Sosial, dan Budaya KBRI Beijing, Dewi Avilia, mengungkapkan bahwa meskipun Bali masih menjadi destinasi yang sangat dikenal, wisatawan Tiongkok kini mencari pengalaman wisata yang lebih dekat dengan alam dan jauh dari keramaian.

Ketika diwawancara Radio Republik Indonesia, Jumat (14/9) pada acara The Ninth Colorful World-Cultural Exhibition of Countries along the Belt and Road, bertempat di Shougang Park, Beijing, Dewi mengatakan, destinasi Kawah Ijen dan Bromo sangat populer di media sosial Tiongkok, seperti platform Xiong Hongsu. Menurutnya, wisatawan langsung menyebutkan nama Bromo, dan tahu tentang Ijen.

Kedua destinasi ini menonjol karena menawarkan pengalaman alam yang unik, sesuai dengan tren wisata baru di kalangan turis Tiongkok, yang lebih menyukai tempat-tempat tenang dan menawarkan pengalaman "healing".

Dewi juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia terus mempromosikan lima destinasi super prioritas, seperti Labuan Bajo dan Mandalika.  

Dewi menambahkan, destinasi alternatif seperti Kawah Ijen dan bentuk wisata Kesehatan (wellness tourism), seperti spa dan yoga, juga semakin diminati.

Selain keindahan alam, keramahan masyarakat Indonesia menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan Tiongkok. 

Namun, Dewi mencatat bahwa fasilitas informasi di beberapa objek wisata perlu ditingkatkan, terutama dengan menyediakan panduan dalam bahasa Mandarin. Menurutnya, ini menjadi aspek penting yang harus diperbaiki, agar wisatawan Tiongkok bisa merasa lebih nyaman.

Dewi juga menekankan pentingnya memahami budaya Tiongkok, sebagai bagian dari upaya menarik lebih banyak wisatawan dari negara tersebut. Dengan pemahaman budaya yang lebih baik, Indonesia dapat menawarkan pengalaman wisata yang lebih personal, dan lebih menarik bagi wisatawan Tiongkok. (KBRN)

Komentar

Berita Lainnya

Sandiaga menyebut Traveling

Rabu, 18 Januari 2023 11:38:57 WIB

banner
Pakar industri wisata mengatakan Traveling

Jumat, 20 Januari 2023 18:27:48 WIB

banner
Tripadvisor  menyebut Traveling

Senin, 23 Januari 2023 11:11:19 WIB

banner
Liburan Festival Musim Semi Traveling

Rabu, 25 Januari 2023 15:52:56 WIB

banner
Sekitar dua kilometer dari Tembok Besar Traveling

Rabu, 25 Januari 2023 15:56:15 WIB

banner
20 negara Traveling

Kamis, 26 Januari 2023 9:58:57 WIB

banner