Senin, 4 Agustus 2025 9:59:56 WIB

Demam Sepak Bola Desa Kembali Marak di Guizhou
Sosial Budaya

Eko Satrio Wibowo

banner

Lu Shijuan, seorang warga Rongjiang (CMG)

Guizhou, Radio Bharata Online - Kabupaten Rongjiang di Provinsi Guizhou, barat daya Tiongkok, menyelenggarakan acara "Super Saturday" kedua sejak turnamen sepak bola akar rumput populer Tiongkok, Liga Super Desa - yang juga dikenal sebagai Cun Chao, kembali digelar setelah terganggu oleh banjir dahsyat pada akhir Juni 2025.

"Super Saturday" memadukan pertandingan sepak bola, pertunjukan, dan hidangan lezat ke dalam karnaval yang telah menjadi viral, namun lebih dari sebulan yang lalu stadion ikonis Cun Chao sendiri hampir hancur akibat banjir.

Pesta sepak bola pedesaan ini menarik perhatian bukan hanya karena semangat yang ditimbulkannya, tetapi juga karena kembali digelar setelah bencana yang mengguncang kehidupan di sana.

"Saya pikir masyarakat Rongjiang dan masyarakat dari seluruh Tiongkok kini lebih bersatu dari sebelumnya. Pembangunan kembali telah benar-benar memperkuat semangat dan tekad kami," kata Lu Shijuan, seorang warga Rongjiang.

Rongjiang dilanda dua banjir besar pada tanggal 24 dan 28 Juni 202. Banjir besar menggenangi kota kabupaten tersebut, menyebabkan kerusakan yang meluas dan memaksa penangguhan turnamen, yang dimulai pada Mei 2023 dan dengan cepat menarik perhatian nasional.

Bagi Rongjiang, Liga Super Desa lebih dari sekadar olahraga, namun terkait erat dengan keseluruhan ekonomi pariwisata budaya kabupaten tersebut. Kebangkitannya diharapkan dapat menghidupkan kembali bisnis-bisnis lokal.

Bencana tersebut memicu respons cepat di seluruh Tiongkok. Lebih dari 10.000 personel penyelamat dimobilisasi ke Rongjiang, bekerja sama dengan penduduk untuk memulihkan ketertiban dan memulai pembangunan kembali.

Saat pertandingan dilanjutkan, tim penyelamat dan relawan menjadi tamu kehormatan di pertandingan tersebut.

"Kami tiba dengan 30 orang dan tinggal selama lebih dari seminggu. Lumpurnya lebih dari satu meter dalamnya. Kami menyekopnya bersama-sama. Sekarang lapangan terlihat luar biasa. Anda tidak akan pernah menduga ada banjir. Ini menunjukkan betapa kuatnya kohesi Tiongkok," ungkap Yang Zhiming, seorang relawan dari Kota Kaili.

Upaya kolektif itu memungkinkan pemulihan yang cepat. Layanan dasar sebagian besar telah pulih, jalan-jalan utama telah dibuka kembali, dan lebih dari 90 persen dari sekitar 6.800 bisnis yang terdampak telah kembali beroperasi.

Pembukaan kembali Cun Chao yang bertemakan rasa syukur pada 26 Juli 2025 menandai tonggak sejarah yang penting. Pada hari itu saja, Rongjiang telah menjamu 180.000 pengunjung dan menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar 188 juta yuan (sekitar 427 miliar rupiah).

Dengan stadion yang telah direnovasi dan siap, Rongjiang menatap final Cun Chao pada 9 Agustus 2025 – sebuah klimaks yang tepat untuk turnamen yang telah membantu membangkitkan semangat kebangkitan kabupaten tersebut.

Komentar

Berita Lainnya

Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya

Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

banner
roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya

Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

banner
Alunan biola Sosial Budaya

Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

banner
Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya

Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

banner
Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya

Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

banner