Selasa, 19 Agustus 2025 13:45:37 WIB

Pendapatan Box Office Musim Panas Tiongkok Lampaui 10 Miliar Yuan

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Hangzhou, Radio Bharata Online - Pendapatan box office musim panas Tiongkok 2025 telah melonjak melampaui 10 miliar yuan (sekitar 22,6 triliun rupiah), didorong oleh beragam rilis film, voucher film pemerintah, dan lonjakan penjualan merchandise terkait film.

Data dari Basis Data Film Tiongkok menyoroti pertumbuhan yang pesat di pasar-pasar lapis pertama dan bawah. Meskipun kota-kota besar kembali meraih porsi penjualan tiket yang lebih besar, film-film seperti "Dead to Rights" kembali memicu minat di kota-kota lapis ketiga dan keempat. Di seluruh negeri, voucher film lokal semakin meningkatkan antusiasme penonton, mendorong momentum musim tersebut.

Di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, kampanye voucher berskala besar diluncurkan pada 10 Juli 2025 yang menyalurkan subsidi lebih dari 36,8 juta yuan (sekitar 83 miliar rupiah, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Inisiatif ini akan berlangsung hingga Juni 2026. Dari 1 hingga 15 Agustus 2025, pendapatan box office Zhejiang mencapai 275 juta yuan (sekitar 622 miliar rupiah, meningkat 85,81 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dengan lebih banyak film berkualitas tinggi dan dukungan voucher, rata-rata jumlah penonton harian kami di paruh kedua musim panas ini meningkat sekitar 30 persen dibandingkan minggu-minggu sebelumnya," kata Chai Min, Manajer Pemasaran di sebuah bioskop di Hangzhou.

Selain penjualan tiket, merchandise terkait film juga menjadi mesin pertumbuhan utama. Di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, sebuah toko pop-up untuk film animasi "Nobody" menarik banyak pengunjung.

Mainan mewah yang berkaitan dengan film tersebut terjual lebih dari 10.000 unit dalam tiga hari setelah dirilis, dengan stok ulang yang masih kurang dari permintaan.

"Produk kami resmi diluncurkan pada bulan Juli, dan sejauh ini, penjualan telah melampaui 40.000 unit. Lonjakan popularitas setelah perilisan film ini sangat terasa, yang secara signifikan meningkatkan kinerja toko kami secara keseluruhan," ujar Yang Ting, Direktur Merek untuk Produk Pelengkap "Nobody".

Waralaba film "Nobody" merupakan contoh nyata dari dorongan Tiongkok menuju pengembangan intellectual property (IP) terintegrasi.

Bahkan, sebelum film tersebut dirilis, puluhan produk terkait - termasuk koleksi boneka, set hadiah alat tulis, dan permainan kartu puzzle - telah diluncurkan, memperluas jangkauan merek tersebut. Model "film + merchandise" ini telah memperkuat diversifikasi pendapatan dan menunjukkan potensi budaya dan komersial dari kekayaan intelektual (HKI) kreatif.

Menurut platform penjualan tiket Maoyan dan Beacon, film-film produksi lokal Tiongkok mendominasi tiga posisi teratas untuk musim panas tahun ini.

"Dead to Rights", sebuah film tentang Pembantaian Nanjing selama Perang Dunia II, memimpin dengan penjualan tiket sebesar 2,6 miliar yuan (sekitar 5,88 triliun rupiah) sejak dirilis pada 25 Juli 2025.

Di posisi kedua adalah "Nobody", sebuah film spin-off dari serial animasi "Yao-Chinese Folktales" yang terkenal. Sejak tayang perdana pada 2 Agustus 2025, film ini telah meraup lebih dari 1 miliar yuan (sekitar 2,26 triliun rupiah), mencetak rekor sebagai film animasi dua dimensi terlaris di Tiongkok.

"The Lychee Road", sebuah drama periode pahit-manis yang diadaptasi dari novel terlaris berlatar Dinasti Tang (618-907), berada di posisi ketiga, dengan pendapatan kotor lebih dari 670 juta yuan (sekitar 1,5 triliun rupiah) sejak penayangan perdananya pada 18 Juli 2025.

Musim film musim panas di Tiongkok, yang berlangsung dari 1 Juni hingga 31 Agustus 2025, merupakan salah satu periode box office paling menguntungkan di negara tersebut.

Komentar