Senin, 16 Juni 2025 9:46:22 WIB

Lebih dari 20 acara paralel akan menyoroti pencapaian pengiriman Tiongkok dan tren industri global

Tiongkok

Antara news - AP Wira

TIANJIN, Radio Bharata Online - Pameran Industri Pengiriman Internasional Tianjin (TISIE) ketiga dibuka di Kotamadya Tianjin, Tiongkok utara pada Kamis, menarik lebih dari 440 perusahaan, pelabuhan, dan asosiasi industri dari seluruh dunia.

Bertajuk "Pengiriman ke seluruh dunia dan navigasi menuju masa depan, Temukan peluang baru untuk keterbukaan dan kerja sama," pameran tiga hari ini menampilkan sembilan zona pameran bertema yang mencakup pelabuhan internasional, pengiriman ramah lingkungan, peralatan maritim, layanan logistik, dan banyak lagi, yang mencakup area seluas 50.000 meter persegi.

Lebih dari 20 acara paralel akan menyoroti pencapaian pengiriman Tiongkok dan tren industri global.

TISIE telah diselenggarakan di Tianjin setiap tahun sejak 2023, yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama pengiriman global, investasi industri, dan pertukaran perdagangan.

"Industri pengiriman -- tulang punggung perdagangan global -- menghadapi tantangan ganda: gangguan rantai pasokan yang tiada henti dan kebutuhan yang tak kunjung padam untuk melakukan dekarbonisasi," kata Jan Van der Borght, perwakilan pelabuhan dari Otoritas Pelabuhan Antwerp-Bruges, kepada Xinhua.

"Kita harus memperdalam kemitraan -- antara operator, pelabuhan, dan pemerintah -- untuk membuat rencana kontinjensi bersama. Saya sangat menghargai kenyataan bahwa Tianjin mengambil perannya sebagai pembangun komunitas," ungkapnya.

Mangopo, yang menjabat sebagai direktur perusahaan survei kelautan Geovaruna, aktif bertukar kartu nama dengan pemilik kapal serta pemasok peralatan pelabuhan dari Tiongkok selama acara tersebut.

"Saya di sini untuk menjelajahi peluang bisnis baru di Tiongkok," ujar Mangopo, yang perusahaannya berbasis di Bandung dan telah menyediakan layanan survei hidrografi di seluruh Indonesia sejak 2015.

"Kami memiliki pengetahuan mendalam mengenai lingkungan maritim Indonesia, yang memungkinkan kami untuk mendukung perusahaan-perusahaan Tiongkok yang beroperasi di sana melalui survei profesional," tambahnya.

Mangopo menekankan peran signifikansi Tiongkok dalam pengembangan bisnisnya.

"Indonesia mengimpor barang-barang berkualitas tinggi dalam jumlah besar dari Tiongkok, sehingga pengiriman dan logistik dari Tiongkok sangat diperlukan. Kami bertujuan untuk meningkatkan keahlian kami dan menjajaki kerja sama yang lebih dalam dengan Tiongkok," ujarnya.
 

Sektor logistik negara ini juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Indeks yang memantau pasar logistik China tercatat pada angka 50,6 persen pada Mei, menandakan ekspansi yang berkelanjutan dan rantai pasokan yang tangguh, menurut laporan dari Federasi Logistik Pembelian Tiongkok (CFLP).

Kota-kota pelabuhan di China mencatatkan nilai tambah ekonomi pelabuhan mencapai 6,7 triliun yuan (1 yuan setara dengan Rp2.263) pada 2024, meningkat 360,6 miliar yuan dibanding tahun sebelumnya, menurut laporan yang dirilis oleh sebuah lembaga di bawah Kementerian Perhubungan Tiongkok.

"Pertumbuhan pesat industri pelayaran Tiongkokdan teknologi maritim yang sedang berkembang sangat mengagumkan," ungkap Mangopo, seraya menambahkan bahwa tujuan utama kehadirannya di pameran ini adalah untuk mendapatkan wawasan mengenai keahlian pelayaran canggih China yang dapat dibagikan kepada sektor maritim Indonesia. [Antara]

Komentar