Jumat, 15 September 2023 9:30:1 WIB
BRI adalah program yang diperkenalkan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 2013 dengan nama One Belt One Road (OBOR)
Indonesia
Endro

Rangkaian Electrical Multiple Unit (EMU) KCIC 400 AF menuju Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) usai menjalani Hot Sliding Test di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/5/2023). PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) melakukan Hot Sliding Test pada rangkaian EMU KCIC 400 AF dari Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung menuju Stasiun Halim Jakarta dengan kecepatan maksimal 80 kilometer per jam (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa)
BEIJING, Radio Bharata Online - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menyebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebagai contoh keberhasilan Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) yang diinisiasi pemerintah Tiongkok.
Dalam konferensi pers di Beijing, Kamis (14/9), Mao menyebut, Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah proyek unggulan di bawah kerja sama 'Belt and Road Initiative' antara Tiongkok dan Indonesia, yang selama ini mendapat perhatian pribadi dari kedua pemimpin negara. BRI adalah program yang diperkenalkan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 2013 dengan nama One Belt One Road (OBOR).
Saat itu Xi Jinping ingin menghidupkan kembali kejayaan Jalur Sutera (Silk Road) pada abad ke-21. Setidaknya 147 negara, termasuk Indonesia, sudah sepakat masuk progam BRI, dengan nilai investasi sejak 2013 hingga paruh pertama 2022 telah mencapai 932 miliar dolar AS.
Untuk mengumpulkan pendanaan bagi proyek-proyek infrastruktur BRI, dibentuklah Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang 26 persen sahamnya dikuasai Tiongkok. Indonesia sendiri menjadi penyetor terbesar ke-8 dengan 672 juta dolar AS, yang dibayarkan bertahap dalam lima tahun.
KCJB, menurut Mao Ning, juga menjadi contoh sukses Tiongkok bersama dengan negara di kawasan dalam mengejar modernisasi.
Menurut Mao, Tiongkok berharap dan percaya bahwa kereta berkecepatan tinggi akan membantu memudahkan masyarakat Indonesia dalam bertransportasi, dan akan mendorong potensi lokal untuk pembangunan ekonomi. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional yang berkedaulatan dan mandiri Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Presiden Jokowi akan membuka secara resmi acara P20 tersebut pada pukul 1300 WIB Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Biaya Perawatan Para korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Kapolri Jenderal Pol Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan kronologi tragedi di Stadion Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Presiden Joko Widodo berpesan kepada dewan direksi supaya hati-hati dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
