Jumat, 23 Agustus 2024 10:40:46 WIB

Program pengembangan sawah di lahan rawa ini berada di kawasan alluvial
Indonesia

Endro

banner

Foto udara - bekas pengembangan lahan gambut di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (20/8/2024). ANTARA/HO-Humas Kementan

KAPUAS, Radio Bharata Online - Pemerintah tengah merencanakan pencetakan sawah seluas 500 ribu hektar di lahan rawa Kalimantan Tengah, sebagai bagian dari upaya membangun lumbung pangan, yang akan mensuplai kebutuhan pangan Ibu Kota Negara. Program ini juga menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan global. Salah satu titik lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, secara langsung meninjau kawasan tersebut pada Selasa lalu, guna memastikan kesiapan lahan yang akan digunakan.

Kepada media, Amran mengatakan, dengan adanya rencana cetak sawah ini, dirinya ingin memastikan kelayakan kondisi lahan di Kapuas, dengan potensi seluas 400 ribu hektar. Menurutnya, Kementan telah menurunkan tim pusat, pemerintah daerah dan TNI, untuk memeriksa semua status lahan, agar proses tahap selanjutnya dapat segera dimulai.

Dalam agenda kunjungannya itu, Amran mengunjungi Blok B dan C di Dadahup, yang dulunya sering tergenang banjir sehingga ditinggalkan oleh petani. Namun, dengan perbaikan dan pembangunan infrastruktur irigasi oleh Kementerian PUPR, lahan tersebut kini sudah layak untuk ditanami kembali. Sayangnya, sekitar 21.224 hektar lahan masih terlantar dan tidak digarap oleh petani. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk menyukseskan program cetak sawah ini.

Menteri Amran juga menegaskan bahwa pengembangan cetak sawah ini akan menggunakan teknologi modern, tidak hanya dengan cara manual tetapi juga melibatkan tenaga terlatih, termasuk mendorong partisipasi petani milenial. Program pengembangan sawah di lahan rawa ini berada di kawasan alluvial, eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah, yang juga merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN). Optimalisasi lahan rawa ini dianggap sebagai terobosan penting, untuk meningkatkan dan mengamankan ketersediaan beras dalam negeri. (Pertanian.go.id)

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner