Senin, 4 Agustus 2025 13:8:13 WIB

Kamera Trap Ungkap Keberadaan 42 Individu Harimau Sumatera di Bengkulu
Indonesia

AP Wira

banner

Harimau Sumatera terdeteksi kamera trap/foto Balai KSDA Bengkulu – Lampung

JAKARTA, Bharata Online - Populasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) masih bertahan di bentang alam Provinsi Bengkulu. Hal ini terungkap dari hasil monitoring yang dilakukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung bersama para mitra melalui pemasangan kamera trap dan patroli lapangan selama periode 2020–2025.

Sebanyak 42 individu Harimau Sumatera terdeteksi di tiga bentang alam utama, yakni Bukit Balai Rejang Selatan, Seblat, dan Bukit Balai Rejang. Data ini diperoleh dari dokumentasi kamera trap serta catatan patroli rutin yang mencatat keberadaan harimau dan interaksi negatif dengan manusia.

Dalam survei yang dilakukan pada Maret–Mei 2025 di kawasan Seblat, tim berhasil merekam 1.860 foto kejadian dari 16 unit kamera trap yang dipasang selama 52 hari. Rekaman tersebut menunjukkan aktivitas Harimau Sumatera di area Hutan Produksi Air Rami, HPT Lebong Kandis, dan HPT Ipuh I, serta keberadaan berbagai satwa lain seperti Tapir, Kijang, Rusa Sambar, Gajah Sumatera, Macan Dahan, Kucing Emas, hingga Anjing Hutan (Ajak).

“Hasil ini menunjukkan bahwa kawasan Seblat masih menjadi habitat penting bagi Harimau Sumatera dan satwa liar lainnya yang berperan menjaga keseimbangan ekosistem,” ujar Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Himawan Sasongko.

Sebagai upaya verifikasi, BKSDA Bengkulu-Lampung bersama pemerintah daerah, LSM, dan mitra konservasi menggelar Focus Group Discussion (FGD) Verifikasi Data Harimau Sumatera. FGD ini bertujuan memastikan keakuratan data sebaran harimau di Provinsi Bengkulu sebagai dasar penyusunan rencana tindak lanjut konservasi ke depan.

Meski temuan ini menjadi kabar baik, ancaman terhadap kelestarian Harimau Sumatera masih tinggi, mulai dari perburuan liar, perambahan hutan, hingga konflik dengan manusia akibat menyusutnya habitat alami. Oleh karena itu, kolaborasi lintas pihak dalam menjaga kawasan hutan dan habitat harimau menjadi sangat penting.

“Harimau Sumatera adalah spesies kunci. Menjaga mereka berarti menjaga kesehatan ekosistem hutan Sumatera. Data monitoring ini akan menjadi pijakan penting dalam merancang strategi perlindungan yang lebih terarah dan efektif sekaligus untuk mengungkapkan keberadaan satwa tersebut di provinsi Bengkulu bagian selatan sampai perbatasan Lampung” tambahnya.

Upaya pemantauan ini merupakan komitmen bersama untuk memastikan Harimau Sumatera tetap lestari di habitat alaminya, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian hutan dan satwa liar.

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner