Senin, 23 Januari 2023 11:44:1 WIB

Tiongkok puji Indonesia sambut wisatawan berbahasa Mandarin
Traveling

ANTARA

banner

Wisatawan mancanegara menikmati suasana objek wisata Pantai Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali, Selasa (10/1/2023). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa. Pewarta: M. Irfan Ilmie

JAKARTA, Radio Bharata Online -  Pemerintah Tiongkok menilai positif Indonesia dalam menyambut wisatawan mancanegara yang berbahasa Mandarin menjelang Tahun Baru Imlek 2023.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA), Wang Wenbin, mengatakan  "Indonesia dan beberapa negara telah menyiagakan para stafnya yang bisa berbahasa Mandarin untuk membantu beberapa bidang pekerjaan terkait dengan pariwisata,"

Menurutnya, sikap positif itu menunjukkan bahwa keramah-tamahan tuan rumah negara-negara sahabat dalam menyambut wisatawan Tiongkok dengan hangat dan bahagia agar negara-negara tersebut menjadi tujuan favorit.

Wang menambahkan, "Sejumlah restoran Tiongkok di tempat-tempat wisata seperti Bali yang tutup sementara karena Covid-19  kembali dibuka ,"

Demikian pula halnya dengan beberapa agen perjalanan wisata di Pulau Dewata itu, kata Wang, telah meluncurkan paket wisata Imlek untuk wisatawan Tiongkok

"Akan ada berbagai upaya lagi untuk memudahkan wisatawan asal Tiongkok mencapai tempat-tempat wisata, termasuk dengan memperbanyak penerbangan langsung," ujarnya.

Pihaknya akan terus menyesuaikan langkah-langkah tanggap Covid-19 sesuai dengan perkembangan yang terjadi guna memastikan perjalanan lintas-batas yang aman, tanpa hambatan, dan berkontribusi terhadap solidaritas internasional dalam memerangi pandemi dan memulihkan perekonomian global.

"Kami juga mengingatkan para wisatawan Tiongkok untuk berhati-hati dan memantau kondisi kesehatannya agar perjalanan ke luar negeri lancar dan menyenangkan," kata Wang.

Seperti diketahui, otoritas Tiongkok sejak 8 Januari 2023 membebaskan warganya ke luar negeri untuk berbagai tujuan.

Mulai tanggal tersebut, Tiongkok juga membebaskan para pelaku perjalanan internasional dari kewajiban karantina setibanya di Tiongkok.

Kebijakan tersebut merupakan bentuk pelonggaran setelah hampir tiga tahun Tiongkok menerapkan kebijakan nol kasus Covid-19 secara ketat sehingga warga setempat tidak bisa leluasa bepergian ke luar negeri.

Akan tetapi, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan anggota Uni Eropa menerapkan pembatasan kedatangan warga negara Tiongkok lantaran  dinilai tidak transparan dalam melaporkan perkembangan terbaru Covid-19.

Tiongkok menuduh negara-negara tersebut bertindak diskriminatif. Dan Tiongkok melancarkan aksi balasan terhadap Jepang dan Korsel dengan tidak memberikan visa kunjungan.

ANTARA

Komentar

Berita Lainnya

Tempat Wisata Populer di Tahun Baru Imlek Traveling

Jumat, 20 Januari 2023 18:27:48 WIB

banner