Beijing, Bharata Online - Legislator senior Tiongkok, Zhao Leji, pada hari Rabu (8/10) menyerukan kepada negara-negara anggota Kelompok Sahabat Netralitas untuk bekerja sama merevitalisasi multilateralisme, serta mereformasi dan meningkatkan tata kelola global.
Zhao, yang merupakan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidato video yang disampaikan pada pertemuan kedua para pemimpin parlemen negara-negara anggota Kelompok Sahabat Netralitas, atas undangan Dunyagozel Gulmanova, Ketua Majelis Nasional (Mejlis) Turkmenistan.
Zhao mengatakan, sejak didirikan lebih dari lima tahun yang lalu, Kelompok Sahabat Netralitas telah menjadi platform yang baik bagi para anggotanya untuk meningkatkan pemahaman dan rasa saling percaya, memperdalam pertukaran dan kerja sama, serta menerapkan multilateralisme.
Ia mencatat bahwa tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Anti-Fasis Dunia dan berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dan seiring dunia memasuki periode turbulensi dan transformasi, PBB dan multilateralisme kini menghadapi tantangan.
Zhao mengatakan bahwa pada awal September 2025 , Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengusulkan Inisiatif Tata Kelola Global atau Global Governance Initiative (GGI), yang menggarisbawahi prinsip-prinsip kesetaraan kedaulatan, supremasi hukum internasional, multilateralisme, pendekatan tata kelola yang berpusat pada rakyat, dan tindakan nyata.
Menurutnya, GGI, yang bertujuan untuk mendorong sistem tata kelola global yang lebih adil dan setara, merupakan inisiatif besar lainnya yang disambut baik setelah Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global.
Zhao mengatakan, pertemuan para pemimpin parlemen pada hari Rabu berfokus pada peran dialog antar-parlemen dalam melindungi perdamaian dan kepercayaan dunia, dan memiliki makna yang luas.
Menurutnya, badan legislatif memikul tanggung jawab untuk secara aktif memajukan tata kelola global yang adil dan setara, serta membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
Ia menyerukan kepada semua pihak untuk mengimplementasikan keempat inisiatif global tersebut, memperkuat kerja sama, merevitalisasi multilateralisme, mereformasi dan meningkatkan tata kelola global, serta menjunjung tinggi sistem internasional dengan PBB sebagai intinya dan tatanan internasional yang berbasis hukum internasional.
Menyatakan bahwa Tiongkok dan Turkmenistan adalah sahabat dan mitra yang baik, Zhao mengatakan bahwa kedua kepala negara telah menjalin pertukaran persahabatan dan memetakan arah baru bagi pengembangan hubungan bilateral selama kunjungan Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov baru-baru ini ke Tiongkok.
Ia juga mengatakan, Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Turkmenistan untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai antara kedua kepala negara, memperdalam kerja sama menyeluruh yang saling menguntungkan, dan memajukan pembangunan komunitas Tiongkok-Turkmenistan dengan masa depan bersama.
Kelompok Sahabat Netralitas didirikan pada Agustus 2020 atas prakarsa Turkmenistan. Tiongkok adalah salah satu dari 18 negara pendiri.