New York, Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok mengatakan pada hari Selasa (7/10) bahwa Tiongkok mendukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam memperkuat kemitraannya dengan Uni Afrika (AU).

Sun Lei, Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, menyampaikan pernyataannya itu pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai kerja sama antara PBB dan AU, yang diadakan di markas besar PBB di New York.

Dalam pertemuan tersebut, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal untuk AU dan Kepala Kantor PBB untuk AU, Parfait Onanga-Anyanga, mencatat bahwa PBB dan AU telah mengembangkan kemitraan unik yang berakar pada prinsip-prinsip saling melengkapi, saling menghormati, dan kepemilikan Afrika -- sebuah kemitraan yang telah menjadi landasan multilateralisme.

Ia menyerukan untuk memajukan implementasi Resolusi Dewan Keamanan 2719 dan memperdalam kerja sama antara PBB dan AU dalam pemeliharaan perdamaian, pembangunan, dan tata kelola untuk mengatasi tantangan keamanan di Afrika bersama-sama.

Sun mengatakan Tiongkok selalu mendukung PBB dalam memperkuat kemitraannya dengan AU untuk menyelesaikan isu-isu penting regional dan menjaga perdamaian dan stabilitas di benua tersebut.

"Benua Afrika sedang tidak tenang saat ini. Konflik di Sudan dan Republik Demokratik Kongo masih berlangsung, situasi kontraterorisme di Somalia dan kawasan Sahel sangat serius, dan situasi politik serta keamanan di berbagai negara tidak stabil. PBB dan Dewan Keamanan harus mendukung upaya mediasi aktif Uni Afrika dan organisasi-organisasi subregional untuk menyelesaikan masalah-masalah Afrika dengan cara yang dipimpin oleh Afrika. Sementara itu, PBB dan Dewan Keamanan harus memainkan peran mereka dan memberikan bantuan tepat waktu untuk membentuk sinergi. Komunitas internasional harus menghormati kedaulatan dan kepemimpinan negara-negara Afrika serta mencegah campur tangan, tekanan, dan penyalahgunaan sanksi sepihak oleh kekuatan eksternal untuk menciptakan lingkungan eksternal yang kondusif bagi penyelesaian konflik," jelas Sun.

Sun mendesak PBB untuk mendukung upaya Uni Afrika dalam pengembangan kapasitas, membantu Afrika mencapai pembangunan berkelanjutan untuk menyelesaikan akar penyebab konflik, dan meningkatkan sistem tata kelola global guna memperbaiki ketidakadilan historis. Ia menekankan bahwa tata kelola global harus mengikuti perkembangan zaman dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kesetaraan kedaulatan dan multilateralisme.

Ia juga mengatakan Tiongkok mendukung upaya untuk memajukan reformasi arsitektur keuangan internasional, memastikan pembagian teknologi baru yang inklusif, dan meningkatkan representasi dan suara Afrika dalam sistem multilateral.