XIZANG, Bharata Online - Di jantung Shigatse, sebuah jalan pejalan kaki yang ramai menawarkan pengunjung gambaran nyata kehidupan sehari-hari dan warisan budaya di Xizang. Dipenuhi dengan toko-toko yang menjual segala sesuatu mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga suvenir perjalanan yang dibuat dengan rumit, area ini telah menjadi pusat bagi penduduk lokal maupun wisatawan yang mencari pengalaman autentik.
Pemandangan jalan pejalan kaki Shigatse /CGTN
Para perajin Tibet setempat bekerja di kios-kios terbuka, menenun ornamen dan tekstil warna-warni dengan tangan. Keahlian mereka yang teliti memikat para pejalan kaki, banyak di antaranya berhenti sejenak untuk mengamati gerakan ritmis alat tenun dan jarum. "Saya datang untuk pemandangannya, tetapi saya tetap tinggal untuk seninya," ujar seorang turis dari Prancis, sambil memegang tas tenun tangan yang baru dibeli. "Anda dapat merasakan sejarah di setiap jahitan."
Pemandangan jalan pejalan kaki Shigatse /CGTN
Jalan ini juga berfungsi sebagai urat nadi perekonomian bagi warga, memadukan keterampilan tradisional dengan kewirausahaan modern. Usaha kecil di sini melaporkan meningkatnya minat dari investor asing yang mengincar produk budaya Xizang yang unik. Para analis mencatat bahwa perdagangan akar rumput semacam itu memperkuat ketahanan ekonomi regional sekaligus melestarikan warisan budaya.
Pemandangan jalan pejalan kaki Shigatse /CGTN
Pemandangan jalan pejalan kaki Shigatse /CGTN
Bagi para peneliti dan komunitas diaspora, kawasan ini memberikan wawasan nyata tentang tradisi seni Tibet. Sementara itu, para blogger perjalanan menyebut jalan ini sebagai destinasi wajib dikunjungi bagi mereka yang menjelajahi permata budaya Asia yang kurang dikenal.
Pemandangan jalan pejalan kaki Shigatse /CGTN
Pemandangan jalan pejalan kaki Shigatse /CGTN
