Rabu, 18 November 2020 6:23:1 WIB
Muslim Pro Bantah Jual Data Lokasi Pengguna ke Militer AS
Sosial Budaya
Agsan Prawira
Aplikasi Muslim Pro dilaporkan menjual data lokasi pengguna ke militer AS. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Pengembang aplikasi Muslim Pro membantah tuduhan menjual data pribadi penggunanya ke militer Amerika Serikat (AS).
Pengembang bernama Bitsmedia itu mengatakan kepada The Straits Times bahwa mereka akan segera memutuskan hubungan dengan mitra datanya.
Namun, pengembang aplikasi yang berbasis di Singapura itu tidak menyebutkan siapa mitra mereka.
"Ini tidak benar. Perlindungan dan penghormatan privasi pengguna kami adalah prioritas utama Muslim Pro," kata Nona Zahariah Jupary, ketua komunitasMuslim Pro
"Sebagai salah satu aplikasi Muslim paling tepercaya selama 10 tahun terakhir, kami mematuhi standar privasi dan peraturan perlindungan data yang paling ketat, dan tidak pernah membagikan informasi identitas pribadi apa pun," sambung Nona Zahariah.
Dia menambahkan perusahaan telah melakukan penyelidikan internal dan sedang meninjau kebijakan tata kelola datanya untuk mengonfirmasi bahwa semua data pengguna Muslim Pro ditangani dengan benar.
Sebelumnya, Vice melaporkan militer AS membeli data Muslim Pro melalui broker data pihak ketiga yang disebut X-Mode. Pialang data mengumpulkan data atau membelinya dari perusahaan lain.
Data yang dilaporkan dibeli termasuk informasi lokasi serta nama jaringan Wi-Fi yang terhubung dengan pengguna, timestamp, dan informasi tentang ponsel tempat aplikasi diinstal seperti modelnya.
Nona Zahariah mengatakan bahwa Muslim Pro mulai bekerja sama dengan X-Mode empat minggu lalu, tetapi setelah itu kerja sama dihentikan bersamaan dengan mitra data lainnya.
Namun sayangnya, dia tidak mengungkapkan secara detail mengenai latar belakang X-Mode.
Mengenai masalah ini The Islamic Religious Council of Singapore (Muis) mengatakan, bahwa mereka tidak memiliki pengawasan atas aplikasi seperti Muslim Pro dan tidak memberikan dukungan apa pun untuk mereka.
"Kami mendorong komunitas Muslim untuk berhati-hati saat menggunakan aplikasi semacam itu," kata juru bicara Muis
Juru bicara Muis menambahkan, pengguna juga harus berhati-hati tentang informasi identitas pribadi, memperhatikan syarat dan ketentuan khusus yang menyertai penggunaan aplikasi, serta konten yang ada di aplikasi semacam itu.
Dia mengatakan Muis memiliki aplikasi Muslim SG sendiri, yang menyediakan informasi untuk Muslim lokal seperti waktu sholat, gerai makanan bersertifikat halal, dan lokasi masjid.
(Isk/Ysl)
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
