Tiongkok, Bharata Online - Tiongkok telah mempercepat transformasi hijaunya secara signifikan selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), yang secara fundamental mengubah pola pembangkitan dan konsumsi energinya.

Tiongkok kini menghasilkan lebih dari 10 triliun kilowatt-jam listrik per tahun, setara dengan sepertiga dari total global, dengan sepertiga dari total konsumsi listriknya berasal dari tenaga angin, tenaga surya, dan tenaga air.

Wilayah barat telah menjadi fokus utama transformasi hijau negara ini. Kapasitas kumulatif tenaga angin dan tenaga surya fotovoltaik yang terhubung ke jaringan listrik di wilayah tengah dan barat Tiongkok telah meningkat tiga kali lipat dari tingkat awalnya.

Tiongkok juga mengalami peningkatan sebesar 70 persen dalam transfer energi bersih dari wilayah barat ke wilayah timur, dengan 20 persen konsumsi listrik di Tiongkok timur dan tengah kini dipenuhi oleh tenaga hijau yang dihasilkan dari wilayah barat negara itu.

Selama periode Rencana Lima Tahun ke-14, Tiongkok memulai pembangunan 19 jalur transmisi listrik tegangan ultra tinggi (UHV), membangun jaringan transmisi daya super yang membentang sepanjang 50.000 kilometer, lebih panjang dari garis khatulistiwa.

Untuk pertama kalinya, penyimpanan energi baru dimasukkan dalam Rencana Lima Tahun. Hasilnya, skala penyimpanan energi baru Tiongkok mengalami pertumbuhan hampir 30 kali lipat hingga mencapai 95 juta kilowatt dalam periode ini.

Hingga saat ini, Tiongkok telah membangun rantai industri energi baru terbesar dan terlengkap di dunia, dan target peningkatan konsumsi energi non-fosil hingga 20 persen yang ditetapkan dalam Rencana Lima Tahun ke-14 tercapai sesuai jadwal.