Beijing, Bharata Online - Presiden Islandia, Halla Tomasdottir, pada hari Selasa (14/10) memuji kontribusi penting Tiongkok terhadap perjuangan perempuan global dan menyatakan kesediaannya untuk memperkuat kerja sama negaranya dengan Tiongkok.
Dalam wawancara dengan China Media Group (CMG) setelah menghadiri Pertemuan Pemimpin Global tentang Perempuan di Beijing, Tomasdottir mengakui komitmen Presiden Tiongkok, Xi Jinping, terhadap kesetaraan gender, sekaligus menekankan bahwa suara Tiongkok dalam kesetaraan gender sangat penting dalam skala global.
"Saya merasa sangat terhormat diundang ke sini 30 tahun setelah presiden perempuan pertama di dunia terpilih di negara saya dan datang ke sini menjelang akhir masa jabatannya. Tiga puluh tahun kemudian, saya di sini sebagai presiden perempuan kedua negara saya, Islandia. Kemarin, ada 110 atau 120 negara yang hadir. Presiden Anda, Xi Jinping, yang tidak hanya mengeluarkan pernyataan yang berani, tetapi juga komitmen yang berani terhadap kesetaraan gender. Dan saya pikir di dunia di mana kita menghadapi reaksi keras atas agenda yang menurut saya sangat penting bagi pembangunan dunia, baik secara ekonomi maupun sosial, saya sangat berharap Tiongkok akan menepati komitmen yang dibuat presiden Anda kemarin. Tiongkok adalah negara besar, suara Anda, apa yang Anda lakukan, dan apa yang Anda masukkan ke dalam agenda sangat berarti bagi kita semua," ungkap Tomasdottir.
Tomasdottir menggambarkan pertemuannya dengan Xi pada hari Selasa (14/10) sebagai hal yang positif. Ia mencatat bahwa mereka telah bertukar pandangan tentang isu-isu bilateral yang penting dan terlibat dalam diskusi tentang tantangan global utama.
"Kami banyak berbicara tentang panas bumi dan bagaimana kami telah lama melatih para insinyur Tiongkok dan kapasitas panas bumi di Islandia, selama hampir empat dekade, dan bagaimana sekarang ada usaha patungan antara Tiongkok dan Arctic Green, sebuah perusahaan Islandia, yang benar-benar ingin memanfaatkan panas bumi, dan sudah melakukannya di 70 kota di Tiongkok, tetapi memiliki potensi untuk melakukan lebih banyak lagi. Namun, saya juga berpikir bersama-sama, Islandia dan Tiongkok dapat menceritakan kisah tentang bagaimana negara yang lebih kecil dan negara yang lebih besar dapat bekerja sama memanfaatkan kekuatan masing-masing," ujar Tomasdottir.