Huaral, Bharata Online - Usaha pertanian kecil di Peru merasakan manfaat nyata dari penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas Peru-Tiongkok yang telah diperbarui tahun lalu, dengan pasar Tiongkok yang luas membawa permintaan tinggi untuk produk mereka.

Pada tahun 2009, Tiongkok dan Peru menandatangani perjanjian perdagangan bebas atau free trade area (FTA), yang secara resmi mulai berlaku pada tahun 2010 dan berfungsi sebagai katalis bagi pertumbuhan perdagangan bilateral. Perjanjian tersebut diperbarui November lalu.

Percy Luna, seorang petani di lembah pertanian Huaral di utara Lima, menginvestasikan keuntungan dari ekspor pitahaya, atau buah naga, untuk menanam raspberry dan blackberry untuk pasar Tiongkok.

"Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor ke Tiongkok telah meningkat pesat. Ekspor terus meningkat karena sekarang kita tidak hanya memiliki ketentuan perjanjian perdagangan bebas yang baru, tetapi juga memiliki pelabuhan raksasa yang berjarak 10 hingga 15 menit yang memfasilitasi operasi logistik," ujarnya, merujuk pada Chancay, proyek pelabuhan raksasa senilai 1,3 miliar dolar yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh raksasa pelayaran Tiongkok, COSCO.

Diresmikan pada akhir tahun 2024, pelabuhan yang sepenuhnya otomatis itu menawarkan rute pengiriman langsung ke Shanghai, sehingga memangkas waktu transit hingga dua pertiga.

Pelabuhan Chancay menawarkan waktu pengiriman yang lebih singkat melintasi Samudra Pasifik ke Asia dan secara khusus melayani apa yang disebut Peru sebagai ekspor non-tradisional, termasuk alpukat, anggur, dan blueberry yang semakin populer di kalangan masyarakat Tiongkok.

"Yang kami lakukan adalah menawarkan tarif pelabuhan yang kompetitif, yang harus dilengkapi dengan transportasi darat, jalur pelayaran, dan layanan pelabuhan, tetapi saya yakin kami berkontribusi untuk membuat rantai pasokan ini semakin hemat biaya," kata Gonzalo Rios Polastri, Wakil Manajer Umum COSCO Shipping Ports Chancay, Peru.

Sebagai bagian dari perjanjian perdagangan yang ditingkatkan, Peru menerapkan perjanjian fitosanitari yang ketat dengan Tiongkok yang menjamin kualitas produk pertanian Peru yang baik.

"Semua kondisi ini menjadikan Tiongkok pasar yang bisa kami manfaatkan lebih banyak. Kesenjangannya tidak terlalu besar. Kami memiliki produk berkualitas tinggi, kami sedang membuka pasar baru, misalnya untuk kacang pecan. Dan protokol kesehatan baru-baru ini telah ditandatangani untuk buah beku berkualitas tinggi kami," kata Gabriel Arrieta, Kepala Studi Ekonomi dan Intelijen Bisnis di CIEN-ADEX, sebuah penyedia layanan bisnis.

Selain pecan, blueberry, mangga, dan alpukat beku kini juga dapat diekspor dengan mudah ke pasar Asia.