Senin, 12 Desember 2022 11:17:0 WIB
Setidaknya dua orang tewas di Peru setelah polisi bentrok dengan pengunjuk rasa yang menyerukan pemilihan baru dan pembebasan mantan Presiden Pedro Castillo yang ditahan
International
Endro

Foto : AFP
JAKARTA, Radio Bharata Online – Kematian terjadi pada hari Minggu, ketika protes terhadap pemakzulan dan penangkapan Presiden Peru, Pedro Castillo meluas di seluruh Peru, terutama di kota-kota utara dan Andes.
Castillo, mantan guru sekolah dan pemimpin serikat pekerja, dicopot dari jabatannya oleh legislator pada hari Rabu, setelah dia berusaha untuk membubarkan Kongres menjelang pemungutan suara pemakzulan. Mantan presiden itu ditangkap tak lama kemudian, dengan jaksa menuduhnya melakukan pemberontakan dan konspirasi.
Dina Boluarte, mantan jaksa yang pernah menjabat sebagai wakil presiden Castillo, segera dilantik untuk menggantikannya.
Para pengunjuk rasa, banyak dari mereka adalah pendukung mantan pemimpin yang ditahan, selama berhari-hari menuntut agar Peru mengadakan pemilihan, daripada mengangkat Boluarte tetap berkuasa, sampai masa jabatan Castillo berakhir pada tahun 2026. Beberapa pengunjuk rasa juga menyerukan agar Kongres ditutup.
Pada hari Minggu, protes dilaporkan terjadi di kota-kota di seluruh pedalaman Peru.
Di Andahuaylas di wilayah Apurimac, bentrokan pecah saat para demonstran berusaha menyerbu bandara kota selatan. Para pengunjuk rasa menembakkan ketapel dan melemparkan batu, sementara polisi membalas dengan gas air mata, semua gambar-gambar dari tempat kejadian disiarkan oleh TV lokal.
Eliana Revollar, kepala kantor ombudsman Peru mengatakan kepada sebuah stasiun radio, bahwa dua anak berusia 15 dan 18 tahun, tewas dalam bentrokan yang diduga akibat luka tembak.
Ratusan orang juga mengadakan protes di istana legislatif di ibu kota Lima, di mana polisi anti huru hara menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Perdana Menteri Pedro Angulo mengatakan, Kabinet Boluarte yang baru diangkat, bertemu pada Minggu malam untuk mengevaluasi kerusuhan sipil dan menentukan bagaimana menanggapinya.
Sementara itu, serikat dan organisasi pedesaan yang mewakili masyarakat adat, menyerukan "pemogokan tanpa batas waktu" yang dimulai pada hari Selasa untuk mendukung Castillo, yang merupakan putra dari keluarga petani. Pernyataan dari Front Agraria dan Pedesaan Peru menuntut pembebasan segera Castillo, pemilihan, dan konstitusi baru. (Al Jazeera)
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
