Sabtu, 21 Januari 2023 9:17:59 WIB
Pernyataan Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos tersebut disampaikan ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas normalisasi dengan Arab Saudi dalam pembicaraan dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Yerusalem
International
AP Wira

Ilustrasi [daily sun]
JAKARTA, Radio Bharata Online - Terkait dengan hubungan diplomatiknya dengan Israel, Arab Saudi dengan tegas menyatakan tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel jika tidak ada solusi dua negara dengan Palestina. Penegasan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud dalam sebuah tweet oleh Kementerian Luar Negeri Saudi pada hari Jumat (20/1).
Dilansir kantor berita AFP, pernyataan Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos tersebut disampaikan ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas normalisasi dengan Arab Saudi dalam pembicaraan dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Yerusalem pada hari Kamis (19/1) waktu setempat.
Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia, adalah mitra dekat Amerika Serikat. Namun, Saudi telah berulang kali menolak untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, sekutu Amerika Serikat, karena pendudukannya atas wilayah Palestina.
Perjanjian Abraham atau Abraham Accords yang ditengahi AS pada tahun 2020 melihat tetangga-tetangga kerajaan itu - Uni Emirat Arab dan Bahrain - menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel. Netanyahu telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk melihat Arab Saudi bergabung dalam daftar tersebut.
Dalam pembicaraan mereka pada hari Kamis, Netanyahu dan Sullivan membahas "langkah-langkah untuk memperdalam Abraham Accords ... dengan penekanan pada terobosan dengan Saudi," kata kantor pemimpin Israel tersebut.
Tepi Barat dan Jalur Gaza ditambah Yerusalem timur yang dicaplok Israel telah lama disebut-sebut sebagai dasar negara Palestina dalam solusi "dua negara" untuk konflik yang berkepanjangan tersebut.
Namun tujuan itu semakin jauh untuk dicapai, dengan Tepi Barat yang diduduki terpecah-pecah oleh permukiman Yahudi. ditambah lagi, Netanyahu berencana untuk melanjutkan kebijakan perluasan permukiman yang meningkat di Tepi Barat, dengan partai-partai Yahudi ultra-Ortodoks dalam koalisinya menganjurkan aneksasi beberapa wilayah.
(daily sun)
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
