New York, Radio Bharata Online - Tiongkok pada hari Selasa (23/9) menyerukan percepatan upaya penyelesaian masalah Palestina, dengan menekankan bahwa masalah tersebut merupakan inti dari gejolak yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Berbicara dalam pengarahan tingkat tinggi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, Geng Shuang, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan bahwa konflik Gaza terbaru telah menjerumuskan rakyat Palestina ke dalam penderitaan, sementara kekerasan dan ketidakstabilan telah meningkat di Lebanon, Suriah, Yaman, Iran, dan bahkan Qatar, yang telah menjadi sasaran serangan.

Geng memperingatkan bahwa kerusuhan yang meningkat telah meningkatkan volatilitas regional, memperburuk lingkungan keamanan global, dan mengganggu prospek ekonomi di seluruh dunia, yang bertentangan dengan kepentingan bersama komunitas internasional.

Geng mendesak komunitas internasional untuk memprioritaskan masalah Palestina dan mempercepat upaya untuk mencari penyelesaian yang adil dan langgeng bagi masalah Palestina.

"Kita harus segera mengakhiri tragedi di Gaza. Konflik selama hampir dua tahun terakhir telah meninggalkan Gaza dalam kehancuran dan luka. Namun, Israel terus meningkatkan serangan militernya, yang menyebabkan semakin banyak korban sipil dan pengungsian. Cara militer bukanlah solusi untuk masalah ini. Gencatan senjata segera adalah cara yang tepat untuk menyelamatkan nyawa dan memulangkan para sandera," ujar Geng.

"Kami mendesak Israel untuk segera menghentikan semua aksi militer di Gaza, memenuhi kewajibannya sebagai kekuatan pendudukan berdasarkan hukum humaniter internasional, dan sepenuhnya memulihkan akses terhadap pasokan kemanusiaan. Pekan lalu, rancangan resolusi Dewan Keamanan tentang Gaza kembali diveto oleh seorang anggota tetap. Dengan kekecewaan yang mendalam, kami berharap negara yang bersangkutan secara aktif memikul tanggung jawabnya dan melakukan upaya sungguh-sungguh untuk mengakhiri perang," tambah Geng.