Beijing, Bharata Online - Seorang mantan biksu prajurit dari Kuil Shaolin yang terkenal beralih ke pembuatan video pendek untuk platform daring setelah meninggalkan kuil, yang memungkinkan lebih banyak orang di seluruh dunia untuk memahami dan mengapresiasi kung fu Tiongkok yang autentik.
Setelah satu dekade berlatih, Shi Yanpei meninggalkan Kuil Shaolin dan kembali muncul sebagai aktor dan duta untuk promosi kung fu. Ia mengatakan bahwa meninggalkan biara adalah awal dari perjalanan yang lebih besar.
"Saya Shi Yanpei, saya berusia 25 tahun. Saya mulai kung fu pada usia 12 tahun, bergabung dengan Shaolin pada usia 15 tahun, dan berlatih di sana selama 10 tahun. Sekarang saya pergi untuk menjangkau lebih banyak anak muda -- sebagai kreator dan aktor," ujar Shi.
Dengan lebih dari dua juta pengikut di platform video pendek, Shi mengatakan bahwa menggabungkan seni bela diri Tiongkok yang telah berusia berabad-abad dengan akting kontemporer adalah cara terbaik untuk membuat kung fu berkembang pesat di dunia saat ini.
Dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network, Shi mengenang masa-masa pelatihan di Kuil Shaolin, dengan disiplin yang ketat dipadukan dengan filosofi dan tradisi Tiongkok yang mendalam.
"Setiap hari kami terbangun oleh suara balok-balok kuil kayu milik guru kami, lalu berlari ke pegunungan. Setiap langkah kaki kami dipenuhi keringat. Rasanya sakit sekali—setiap otot. Tapi Shaolin bukan hanya tentang bertarung. Shaolin mengajarkan pengembangan diri dan tradisi Tiongkok yang mendalam," ujarnya.
Shaolin mengajarkan Shi untuk bertarung tanpa amarah, bergerak dengan tujuan, dan membawa esensi kung fu dalam setiap tindakannya. Menurutnya, tradisi kung fu Tiongkok adalah bahwa senjata memperluas tubuh, bukan ego.
Dengan keterampilan kung fu yang luar biasa dan kebijaksanaan yang tertanam dalam seni bela diri, Shi dan timnya telah tampil di seluruh dunia. Setiap penampilan internasionalnya selalu disambut dengan tepuk tangan meriah.
"Saya telah tampil di AS, Prancis, bahkan Afrika, Swiss, dan Mesir. Setiap kali saya membawa kung fu Tiongkok ke tempat baru, saya merasa bangga dan bersyukur," ungkap Shi.