Beijing, Bharata Online - Forum Lanting tentang Peningkatan Tata Kelola Global untuk Membangun Komunitas dengan Masa Depan Bersama bagi Kemanusiaan diselenggarakan di Kementerian Luar Negeri Tiongkok di Beijing pada hari Senin (27/10).
Para peserta acara tersebut, termasuk perwakilan, akademisi, dan diplomat dari dalam dan luar negeri, berbagi perspektif mereka tentang Inisiatif Tata Kelola Global atau Global Governance Initiative (GGI) yang diusulkan Tiongkok dan langkah-langkah praktis untuk mencapainya.
Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, yang juga Anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, menghadiri forum tersebut dan menyampaikan pidato pembukaan.
Dalam pidatonya, Wang menekankan bahwa Tiongkok siap bergandengan tangan dengan komunitas internasional untuk sepenuhnya menerapkan GGI, membangun sistem tata kelola global yang lebih adil dan masuk akal, serta menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi umat manusia.
Menurutnya, pesan paling tegas dari GGI adalah seruan untuk solidaritas yang lebih kuat, GGI merupakan pernyataan multilateralisme yang paling kuat, dan visi GGI yang paling diinginkan adalah masa depan yang adil.
Para peserta memuji GGI, menyoroti perannya dalam mempromosikan multilateralisme dan memprioritaskan kesejahteraan rakyat.
"Unilateralisme bukanlah solusi. Tantangan bersifat global, di sinilah multilateralisme seharusnya benar-benar ditempatkan sebagai pusat upaya. Inisiatif Tata Kelola Global berfokus pada manusia, pada kesejahteraan manusia," kata Irina Bokova, Mantan Direktur Jenderal UNESCO.
Para peserta juga menyerukan upaya kolektif untuk menegakkan otoritas dan status Perserikatan Bangsa-Bangsa, mendorong pembangunan bersama, mengatasi tantangan global yang mendesak, dan meningkatkan tata kelola global.
"Kita harus menangani semua hal ini, dan tanpa tata kelola global yang tepat, hal ini tidak akan terjadi. Gagasan hukum rimba, setiap negara melakukan apa yang diinginkannya kapan pun ia mau, dan tidak harus mematuhi aturan apa pun -- ini adalah cara tercepat menuju bencana global," kata Omar Razzaz, Mantan Perdana Menteri Yordania.
"Inisiatif Tata Kelola Global menekankan multilateralisme sejati, supremasi hukum internasional, dan peningkatan representasi, wewenang, dan efektivitas Perserikatan Bangsa-Bangsa. Inisiatif ini memenuhi harapan global, sejalan dengan tren pembangunan manusia, dan lebih menjunjung tinggi tujuan dan prinsip Piagam PBB," ujar Wang Yiwei, Direktur Institut Urusan Internasional di Universitas Renmin Tiongkok.
GGI, bersama dengan Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global, mendasari upaya Tiongkok dalam memperkuat konsep komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia dan berupaya membangun hubungan internasional yang sehat berdasarkan kesetaraan, kerja sama yang saling menguntungkan, dan pembangunan bersama.
Inisiatif itu bertumpu pada lima konsep inti, yakni menjunjung tinggi kesetaraan kedaulatan, menaati supremasi hukum internasional, mempraktikkan multilateralisme, mengadvokasi pendekatan yang berpusat pada rakyat, dan berfokus pada tindakan nyata.