WASHINGHTON, Bharata Online - Kedutaan Besar Tiongkok di Amerika Serikat menyambut tamu dari seluruh komunitas budaya, bisnis, media, dan akademis Tiongkok pada hari Jumat, 5 September, dalam acara "Embroidered Elegance: The Artistic Rhythm of Jiangsu". Acara ini menawarkan jendela semarak ke dalam tradisi Tiongkok yang kaya, menampilkan sulaman Suzhou, kertas emas, bunga beludru, lukisan Tiongkok, dan keanggunan qipao bergaya Nanjing.
Duta Besar Tiongkok untuk AS, Xie Feng, dan istrinya, Nyonya Wang Dan, bergabung dengan rekan-rekan kedutaan, beserta diplomat asing dan pasangan mereka, dalam merayakan vitalitas warisan budaya Tiongkok yang abadi. Para peserta tidak hanya mengagumi bentuk-bentuk seni tradisional, tetapi juga menyaksikan langsung bagaimana kerajinan Tiongkok terus berkembang dengan desain dan inovasi modern.

Perjalanan Melalui Keahlian
Dalam pidato utamanya, Nyonya Wang Dan menyambut para tamu untuk "memulai perjalanan keindahan" melalui seni Jiangsu. Ia menelusuri asal-usul warisan budaya takbenda Tiongkok lebih dari 5.000 tahun yang lalu, menjelaskan bagaimana kerajinan seperti serikultur, penggulungan sutra, dan sulaman berkembang dari pekerjaan ulat sutra yang rumit hingga keterampilan rumit para pengrajin.
Dari sulaman Su, di mana seutas benang dapat dibelah menjadi 128 helai, hingga palu yang sangat teliti untuk menghasilkan lembaran emas yang sangat tipis, Wang menyoroti kesabaran dan pengabdian luar biasa yang diwariskan dari generasi ke generasi. "Sungguh menakjubkan bagaimana sehelai sutra, yang lebih halus dari sehelai rambut manusia, dapat menenun permadani peradaban Tiongkok yang kaya," ujarnya.
Tradisi Bertemu Inovasi
Meskipun berakar kuat dalam sejarah, Wang menekankan bahwa warisan budaya Tiongkok jauh dari statis. Teknologi baru, seperti kain ramah lingkungan, inspeksi tekstil berbasis AI, pembuatan pola 3D, dan pemotongan otomatis, sedang membentuk kembali industri ini. Para pewaris warisan takbenda dan desainer muda sama-sama menghidupkan kembali tradisi, mulai dari sulaman bergambar langit berbintang hingga adaptasi modern tenun sutra kesi pada perhiasan, peralatan makan, dan bahkan interior mobil.
“Di Tiongkok, desain bergaya neo-Tiongkok telah menjadi tren baru,” ujar Wang, seraya mencatat popularitas global “China Chic” dan maraknya influencer internasional yang berbagi pengalaman mereka dalam berbusana tradisional.
Undangan untuk Menjelajah
Menggarisbawahi komitmen kedutaan terhadap pertukaran budaya, Wang menyoroti kebijakan baru yang membuat Tiongkok lebih mudah diakses oleh wisatawan Amerika. Dengan perluasan layanan transit bebas visa bagi pengunjung AS dan aplikasi seluler baru untuk kemudahan pengajuan visa, ia mendorong para tamu untuk merasakan budaya Tiongkok secara langsung.
"Sesi pengalaman hari ini hanya menawarkan sedikit gambaran tentang budaya kami," ujarnya. "Saya ingin mengajak Anda untuk mengunjungi Tiongkok, dan menemukan lebih banyak lagi tentang budaya, mode, dan seni kami."
Program ini tidak hanya menampilkan kemegahan Jiangsu tetapi juga peran kedutaan yang lebih luas dalam membangun jembatan pemahaman melalui bahasa seni universal.