Rabu, 8 Maret 2023 11:51:25 WIB
AS dan Korsel memilih untuk menggelar latihan meskipun berulang kali keberatan dari Pyongyang
International
AP Wira

Amerika Serikat mengerahkan sejumlah jet tempur pengebom dan siluman berkemampuan nuklir ke Semenanjung Korea. Pengerahan itu dilakukan dalam sebuah latihan unjuk kekuatan kepada Korea Utara usai adik perempuan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengancam akan menguji coba rudal balistik antarbenua dengan jarak sesungguhnya yang dapat mencapai daratan AS. (South Korean Defense Ministry via AP)
JAKARTA, Radio Bharata Online – Baru-baru ini Militer Amerika Serikat menerbangkan pesawat bomber berkemampuan nuklir B-52H di wilayah Laut Kuning. Penerbangan ini dilakukan saat hubungan geopolitik Washington dengan Tiongkok serta Korea Utara (Korut) me3manas.
Diterbangkannya pesawat B-52H sendiri dilakukan dalam sebuah sesi latihan dengan Korea Selatan (Korsel). Pesawat itu disebutkan terbang dalam formasi bersama jet tempur F-15K dan KF-16 milik Korea Selatan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Russia Today, Militer Korea Selatan menyebut, "Pengerahan pembom strategis B-52H AS ke Semenanjung Korea menunjukkan kemampuan dan postur sekutu yang tegas dan luar biasa untuk mencegah dan menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korut yang semakin maju,"
Pentagon sebelumnya telah mengerahkan pengebom B-52H ke Semenanjung Korea pada Desember tahun lalu. Dengan hadirnya bomber berkemampuan nuklir B-52H jelang latihan gabungan utama Freedom Shield, yang akan berlangsung dari 13 hingga 23 Maret mendatang, menunjukkan bagaimana kekuatan militer Amerika Serikat yang sebenarnya. Latihan itu direncanakan menjadi latihan bersama terbesar, setidaknya lima tahun terakhir, dan akan melibatkan pelatihan udara serta pendaratan amfibi.
Latihan utama ini kemudian akan dilanjutkan dengan latihan kedua, yang diberi nama Warrior Shield. Berbicara kepada wartawan di Seoul Korea Selatan, juru bicara Pasukan Amerika Serikat Kolonel Isaac Taylor mengatakan latihan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan tanggapan Amerika dan Korea Selatan untuk menghadapi kemungkinan 'agresi' Korea Utara.
AS dan Korsel memilih untuk menggelar latihan meskipun berulang kali keberatan dari Pyongyang, yang memperingatkan bahwa latihan semacam itu dapat dianggap sebagai 'deklarasi perang'. Pada hari Minggu yang lalu Korea Utara. mengajukan banding ke PBB, mendesak badan global untuk menghentikan latihan itu.
Sementara itu, selain dengan Korea Utara, Amerika Serikat juga memiliki hubungan memanas dengan Tiongkok, yang notabenenya juga terletak di Laut Kuning. Keduanya diketahui berargumen di banyak hal seperti Covid-19, Taiwan, juga perdagangan internasional.
Terbaru, Washington membatasi Tiongkok dalam perdagangan chip internasional atas dasar keamanan nasional. Hal ini pun dikecam keras oleh Tiongkok, Presiden Xi Jinping meminta agar Tiongkok lebih mandiri agar tidak bergantung dengan chip asal luar negeri. (CNBC Indonesia)
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
