Rabu, 18 Juni 2025 13:17:51 WIB

Kedutaan Besar Tiongkok di Iran telah mengeluarkan pemberitahuan evakuasi yang mencantumkan titik-titik perbatasan untuk masuk ke Türkiye
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Wang Renzhi, seorang warga negara Tiongkok di luar negeri yang mengelola sebuah pabrik di Kota Jolfa di Provinsi Azerbaijan Timur di barat laut Iran (CMG)

Jolfa, Radio Bharata Online - Warga negara Tiongkok di luar negeri telah dievakuasi dari Iran atau mempertimbangkan untuk melarikan diri ke negara-negara tetangga saat perang udara antara Israel dan Iran memasuki hari kelima pada hari Selasa (17/6), yang menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik.

Dalam eskalasi ketegangan regional yang besar, Israel melancarkan serangan udara skala besar pada Jum'at (13/6) dini hari, menewaskan beberapa komandan militer, ilmuwan, dan puluhan warga sipil. Iran menanggapi dengan serangan balasan pada hari itu, dan baku tembak masih berlanjut.

Kedutaan Besar Tiongkok di Iran telah mengeluarkan pemberitahuan evakuasi yang mencantumkan titik-titik perbatasan untuk masuk ke Türkiye, Armenia, dan Turkmenistan. Kedutaan telah merilis beberapa nasihat dalam beberapa hari terakhir, mendesak warga negara Tiongkok untuk meningkatkan tindakan pencegahan keselamatan dan memantau perkembangan dengan cermat.

Wilayah udara Iran masih ditutup, dan kedutaan memperingatkan bahwa penyeberangan perbatasan darat negara itu juga dapat ditutup dalam waktu dekat.

Wang Renzhi, seorang warga negara Tiongkok di luar negeri yang mengelola sebuah pabrik di Kota Jolfa di Provinsi Azerbaijan Timur di barat laut Iran, sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan Iran bersama dengan beberapa warga negara Tiongkok lainnya. Ia tengah bekerja keras merencanakan rute dan membeli tiket pesawat.

"Kami kini tengah bersiap untuk menanggapi panggilan kedutaan. Kami mungkin akan meninggalkan negara ini mulai besok. Kami mempertimbangkan Turki, Azerbaijan, dan Armenia. Akhirnya, kami memilih Armenia karena itu yang terdekat. Selain itu, banyak warga negara Tiongkok yang telah berhasil memasuki Armenia, sejauh ini, itu seharusnya menjadi rute yang paling nyaman dan mudah," katanya.

Wang mengatakan bahwa situasi di kawasan industri tersebut relatif aman, tetapi meskipun demikian, serangan pesawat nirawak beberapa hari lalu menimbulkan kekhawatiran.

"Karena kami berada di dekat perbatasan, di sini relatif aman. Namun, dalam beberapa hari terakhir, kami samar-samar mendengar tentang pesawat nirawak dan agen Israel yang beroperasi secara diam-diam di daerah sekitarnya," ujarnya.

Pemerintah Iran saat ini menerapkan kebijakan pembatasan bahan bakar, yang berarti setiap mobil hanya diperbolehkan mengisi bahan bakar dengan 10 hingga 20 liter bensin dalam satu waktu, yang membuat perjalanan antarkota atau antarprovinsi menjadi sangat sulit.

Banyak orang yang datang dari provinsi lain ke daerah perbatasan harus mengantre bahan bakar selama berjam-jam setiap kali. Hal ini secara signifikan meningkatkan kesulitan bagi mereka yang mencoba meninggalkan Iran.

"Akhir-akhir ini, kami telah menjamu beberapa teman Tiongkok, beberapa yang tidak kami kenal sebelumnya, dan beberapa yang kami hubungi melalui WeChat. Karena mereka menuju perbatasan Armenia, kami mengundang mereka untuk beristirahat di rumah kami, makan, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Armenia," ungkap Wang.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner