Selasa, 4 Maret 2025 10:39:7 WIB

Hubungan Tiongkok-Afrika Dapat Lebih Produktif
International

Endro

banner

Closer cooperation. Illustration: Liu Rui/GT

BEIJING, Radio Bharata Online - Hampir setahun sejak diadopsi, Konsensus Dar es Salaam masih relevan sebagai panduan untuk hubungan Tiongkok-Afrika yang lebih produktif di masa mendatang.

Pertemuan ke-13 Forum Lembaga Pemikir Tiongkok-Afrika, yang diadakan awal Maret lalu di Dar es Salaam, Tanzania, mengadopsi Konsensus di antara Lembaga Pemikir Afrika dan Tiongkok, tentang Memperdalam Kerja Sama Pembangunan Global, sebuah dokumen yang mengidentifikasi bidang-bidang utama, dan prioritas kerja sama antara Tiongkok dan Afrika.

Konsensus tersebut, yang juga dikenal sebagai Konsensus Afrika-Tiongkok Dar es Salaam, menganut prinsip-prinsip dasar hubungan Tiongkok-Afrika, yang mencakup penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial, saling menguntungkan, keterbukaan, dan kemakmuran bersama. 

Didukung oleh prinsip-prinsip ini, hubungan antara kedua pihak telah berkembang menjadi model kerja sama Selatan-Selatan. Konsensus tersebut mendukung Prakarsa Pembangunan Global Tiongkok, yang sesuai dengan Agenda 2063 Uni Afrika. Forum tersebut menekankan pentingnya mengejar pembangunan yang berpusat pada rakyat, dan mempromosikan proses modernisasi yang sejalan dengan prioritas dan budaya nasional.

Filosofi modernisasi yang menekankan agensi dan kemerdekaan masing-masing negara, merupakan usulan yang lebih menarik. Dengan hampir sepertiga penduduk (467 juta) di Afrika hidup dalam kemiskinan ekstrem, Prakarsa Pembangunan Global dapat berfungsi sebagai model pembangunan alternatif yang lebih baik.  

Pada tahun 2024, perdagangan antara Tiongkok dan Afrika mencapai US$295 miliar, naik 4,8 persen dari tahun 2023, yang semakin memperkuat posisi Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Afrika. Penting untuk dicatat bahwa perdagangan antara kedua belah pihak bukan hanya aliran impor dan ekspor, melainkan perdagangan memiliki karakter pembangunan. 

Sejak Desember, Tiongkok telah menerapkan kebijakan tarif nol untuk 33 negara paling tidak berkembang di Afrika.  Jika negara-negara terkait dapat memanfaatkan tawaran ini, defisit perdagangan Afrika dengan Tiongkok akan semakin menyempit, sehingga menghasilkan lebih banyak lapangan kerja dan pendapatan bagi negara-negara Afrika. (chinadaily)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner