Kamis, 23 Januari 2025 10:21:19 WIB
Apa Yang Ditawarkan ASEAN Kepada Dunia Di 'Era Cerdas'
International
Endro

Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan (tengah) menyampaikan pidatonya selama retret menteri luar negeri ASEAN di Pulau Langkawi, Malaysia, 19 Januari 2025. /CFP
KUALA LUMPUR, Radio Bharata Online - Saat ini lanskap global telah berubah secara signifikan, dengan tantangan ketegangan geopolitik, perubahan iklim, kesenjangan digital yang semakin lebar, dan kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat. Namun ditengah semua isu utama tersebut, ketahanan dan janji ASEAN tetap teguh.
ASEAN (Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara), secara konsisten menempati peringkat teratas penerima investasi asing langsung dalam tiga tahun berturut-turut, dengan investasi mencapai rekor US$230 miliar pada tahun 2023.
Perdagangan di ASEAN diproyeksikan tumbuh sebesar US$1,2 triliun selama dekade berikutnya, dengan ekspor melonjak hampir 90 persen, dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan perdagangan global yang kurang dari 30 persen.
Tren ekonomi makro mengungkapkan, PDB ASEAN naik menjadi US$3,8 triliun pada tahun 2023, dari sebelumnya US$2,5 triliun pada tahun 2015.
Sementara perdagangan regional meningkat dari US$2,3 triliun menjadi US$3,5 triliun selama periode yang sama. Keuntungan ini telah meningkatkan pendapatan per kapita secara signifikan.
Laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, menyoroti ekonomi digital ASEAN yang mencapai profitabilitas, tumbuh dari US$4 miliar pada tahun 2022 menjadi US$11 miliar pada tahun 2024.
Untuk mempertahankan momentum ini, ASEAN harus memprioritaskan AI yang etis, aliran data lintas batas, dan keamanan siber.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, saat berpidato dalam retret menteri luar negeri ASEAN di Pulau Langkawi, Malaysia, 19 Januari 2025 mengatakan, ekonomi digital ASEAN sangat penting bagi masa depannya, tetapi memerlukan tata kelola yang bertanggung jawab, dan kebijakan yang berwawasan ke depan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. (CGTN)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
